Suara.com - Ternyata untuk bisa sampai di titik sukses, Thomas Djorghi melalui perjalanan karier yang tidak mudah. Mengawali di usia 16 tahun, ia harus merasakan pahitnya kehidupan.
"Saya jalan kaki, tidur di emperan, di rumah saya diusir," kata Thomas Djorghi saat mengunjungi kantor Suara.com belum lama ini.
Lalu, seperti apa kisah selengkapnya? Sima wawancara eksklusif tim Suara.com bersama Thomas Djorghi.
Awal mula karier mas Thomas Djorghi sejak kapan?
Karier saya dimulai dari model di umur 16 tahun. Kenapa model? Karena kakak saya langganan majalah. Terus katanya coba ikut cover majalah Gadis, siapa tau menang.
Nah waktu itu akhirnya masuk finalis Cowok Sampul, kalau ceweknya kan Gadis Sampul. Walaupun saya menang, komunikasi itu kan penting ya. Tapi sulit karena saya tinggal di Bogor.
Akhirnya saya jalan kaki karena ongkosnya minim. Saya jalan dari Cililitan ke Rasuna Said bolak balik selama empat tahun. Jadi perjalanan saya penuh dengan jalan kaki, saya tidur di halte bus, sampai kaki jamuran.
Di rumah, saya diusir. Nggak boleh tinggal di sana lagi. Akhirnya saya tidur di emperan toko, halte bus. Perjalanan karier luar biasa. Dari model kemudian film, sinetron kemudian nyanyi.
Nyanyi itu justru paling belakangan ya? Menemukan bakat nyanyi gimana?
Sudah dari kecil, awalnya malah mau jadi penyanyi. Zaman saya kecil itu, ada Adi Bing Slamet, Chica Koeswoyo. Tapi tawaran main film, jadi model itu lebih awal. Saya terima aja, karena itu dunia hiburan kan.
Nyanyi sendiri masuk ke label atau gimana?
Baca Juga: Usia 50 Tahun Masih Sendiri, Thomas Djorghi : Pasangan Bukan Prioritas Saya
Audisi, saya setiap tahun ikut. Tapi nggak sampai ke produser. Waktu itu di salah satu majalah ketemu wartawan, katanya ada acara Award. Saya bilang, kan nggak diundang. Dia bilang dateng aja.
Nah setelah acara selesai, saya masuk di acara. Temen saya memperkenalkan ke Bu Acin (produser Musica) katanya mau jadi penyanyi. Bu Acin bilang pernah baca artikelnya di majalah Aneka.
Terus disuruh audisi, saya bilang sudah. Tapi kata Bu Acin, saya kok nggak pernah dengar suara kamu? Yaudah besok kamu ke kantor dan ketemu saya.
Nah pertama kali nyanyi lagu pop, terima dulu. Tapi nggak booming ya? Terus saya bilang, kalau boleh jujur, saya mau (nyanyi lagu) dangdut.
Bu Acin kaget, karena Musica ini bukan untuk penyanyi dangdut. Tapi aku yakinkan lagi. Karena jaman dulu nggak ada penyanyi dangdut cowok. Itu hanya ada Rhoma Irama, Mansyur S, nggak ada lagi yang muda.
Hingga akhirnya rilis Sembako Cinta, lanjut ke Umpan Cinta dan lain-lain.
Tadi sempat cerita, disuruh keluar dari rumah?
Papa itu pengin anaknya jadi pengusaha. Artis boleh, tapi jangan lupakan sekolah. Itu nomor satu. Ucapan bokap itu benar, nggak salah. Papa marahin saya pun, nggak salah.
Dia mau saya jadi pengusaha karena menurut dia, dunia entertainment itu nggak menjamin masa depan. Dia maunya saya ada di perusahaan minyak, itu tempat beliau berkecimpung juga. Tapi saya kekeh, maunya jadi artis. Sekolah juga banyak bolos karena foto, sinetron.
Papa akhirnya marah, saya lawan, ribut besar, saya diusir.
Sekarang hubungan dengan ayah gimana?
Saya itu orangnya kalau sudah diusir, sampai hari ini nggak pulang-pulang. Tapi pernah ketemu bokap. Waktu papa meninggal pun, saya datang.
Ada ucapan dari papa yang bilang kalau beliau bangga karena mas Thomas sukses seperti sekarang?
Papa nggak pernah ngomong langsung. Karena gengsi luar biasa.
Cuma kata istrinya, setiap aku tampil di televisi, nyanyi atau sinetron, dia menangis bangga. Dia ngomong ke istrinya kalau bangga sama aku. Cuma nggak diucap ke saya.
Setelah sukses seperti sekarang, masih ingat honor manggung pertama berapa?
Awal model itu Rp25.000 per foto. Kalau nyanyi kayaknya ratusan ribu, itu meledak gara-gara Sembako Cinta.
Terakhir nih, apa tips dari mas Thomas supaya bisa sukses di dunia entertainment?
Jangan lakukan setengah-setengah, iseng-iseng. Kalau mau kerjakan ini, kerjakan. Jalani yang benar, giat dan serius.
Jangan bilang juga yang kecil-kecilan, karena itu adalah doa. Kita berdoa, terucap dengan hati, bikin harapan yang besar. Jadi lebih berpikiran positif, hasilnya juga akan baik
Berita Terkait
-
Thomas Djorghi Ternyata Pernah Jadi Pelaku Bully, Mendadak Menyesal Karena Ini
-
Ogah Umbar Pacar, Thomas Djorghi: Tahan Dulu
-
Dipopulerkan Chrisye, Thomas Djorghi Rilis Ulang Lagu Marlina Mode Dangdut
-
Serunya Thomas Djorghi dan Vanessa Goeslaw Meriahkan Ultah Suara.com ke-9
-
Thomas Djorghi Diam-Diam Punya Pacar, Anak Sultan Lagi?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Azizah Salsha Ogah Damai usai Mediasi 3 Jam, Bigmo dan Resbob Siap-Siap Masuk Sel
-
Jadi Voter, Kamila Andini Bicara soal Peluang Film Indonesia di Oscar
-
15 Tahun Berlalu, Ini Sinopsis Camp Rock 3, Jonas Brothers Comeback!
-
Profil Klemens Awi, Pemeran Celo Epen Cupen yang Meninggal di Usia 36 Tahun
-
Kamila Andini Jadi Juri Inspiring Asia Micro Film Festival 2025: Wadah 'Bermain' Sineas Muda
-
Lenyapkan 31 Kg, Penampilan Ebel Cobra di Series Open BO: I Am Campus Bikin Pangling
-
Nonton Trailer Jembatan Shiratal Mustaqim, Angelina Sondakh Menyesal Pernah Makan Uang Haram
-
Luna Maya Belum Siap Jadi Ibu, Justru Maxime Bouttier yang Ngebet Punya Anak
-
Main Jembatan Shiratal Mustaqim, Imelda Therinne Akui Penasaran
-
Video Nangis Dibocorkan, Tasya Farasya Minta Netizen Setop Hujat Rachel Vennya