MUI Larang Fan Meeting Billkin dan PP Krit di Indonesia, Penggemar Ngamuk

Suara.com - Aktor Thailand, Billkin dan PP Krit akan mengadakan fan meeting atau jumpa fans di Indonesia. Mereka adalah pemeran utama dalam serial Boys Love (BL) berjudul I Tell Sunset About You.

Billkin dan PP Krit diboyong oleh promotor Applewoood. Mereka siap menyapa para penggemar di Tennis Indoor Senayan pada 10 Juni 2023 mendatang.

Fans tak sabar untuk segera bertemu dengan Billkin dan PP Krit. Namun rencana fan meeting mereka mendapat reaksi keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI mengimbau pemerintah agar melarang Billkin dan PP Krit menggelar fan meeting di Indonesia. Alasannya karena mereka membintangi serial bertema LGBT, yang dianggap bertentangan dengan dasar negara.

Mengizinkan mereka mengadakan fan meeting berarti mentolerir praktek LGBT. Padahal tidak ada satupun agama di Indonesia yang mentolerir hal tersebut.

Anwar Abbas juga menegaskan bahwa LGBT tidak memiliki tempat di negeri ini karena jelas tidak sesuai dengan nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan.

Belum dikonfirmasi apakah pemerintah akan melarang fan meeting Billkin dan PP Krit sesuai anjuran MUI. Namun komentar Anwar Abbas cukup membuat fans berang.

"Billkin dan PP Krit cuma mau ketemu fansnya pak, bukan mau nyebarin faham-faham komunis," tulis akun @a_roused.

"Mereka ke sini mau menyapa dan berbincang sama fans tanpa ada unsur promosi, mengajak, dan bahkan menyebarkan hal-hal menyangkut LGBT. Pihak promotor dan lainnya pun pasti menyadari dan melakukan riset sebelum akhirnya memutuskan buat BKPP adain FM di Indonesia," tambah akun @Kiiheart.

Baca Juga: Akan Dimakamkan di Lampung, Polri Serahkan Jenazah Mustopa Pelaku Penembakan Kantor MUI ke Pihak Keluarga

"Giliran begini aja dilarang. Mereka tuh cuma konser ya anjir! Mereka jual suara! Giliran joget-joget aja doyan. Open your mind lah," sahut akun @jjippaah.

Sementara itu, tiket fan meeting Billkin dan PP Krit di Jakarta dibagi menjadi lima kategori. Harganya dibanderol mulai Rp1,5 juta hingga Rp2,7 juta.

Kontributor : Chusnul Chotimah