Suara.com - Pierre Gruno ternyata masih keberatan dipenjarakan oleh Giri Budisetiawan selaku korban penganiayaan. Ia tetap berkeyakinan Giri Budisetiawan yang memulai masalah lewat tatapan sinisnya saat mereka bertemu di salah satu bar kawasan Cilandak, Jakarta pada 30 Juni 2023.
“Nggak mungkin saya ngegebukin orang yang lagi diem aja. Pasti ada sesuatu hal,” ujar Pierre Gruno di kawasan Tendean, Jakarta baru-baru ini.
Pierre Gruno bahkan menganggap Giri Budisetiawan tidak jantan karena membawa masalah mereka ke ranah kepolisian.
“Buat saya, ini banci lo lapor ke polisi,” tutur Pierre Gruno.
Pierre Gruno tumbuh di lingkungan yang terbiasa menyelesaikan masalah sendiri. Bila masalah pertama timbul karena gesekan fisik, maka perdamaian baru bisa disepakati setelah kedua pihak baku hantam dulu.
“Otak saya ini masih otak zaman dulu. Jadi kalau lo berantem, misal kurang puas, berantem lagi sampai puas,” jelas Pierre Gruno.
Namun pada akhirnya, Pierre Gruno tak punya pilihan selain mengikuti aturan main Giri Budisetiawan gara-gara tak betah menjalani hari-hari di penjara.
“Saya yang minta keluar dari situ. Sifat premanisme saya kambuh lagi, mulai lagi,” beber Pierre Gruno.
“Saya nggak mau terulang lagi, di hari tua jadi preman lagi. Gue nggak mau mukulin orang lagi,” imbuhnya.
Baca Juga: Pierre Gruno Sebut Sisi Premanisme-nya 'Kambuh' di Dalam Bui: Gak Mau Mukulin Orang Lagi
Pierre Gruno pun mengajukan tawaran damai ke Giri Budisetiawan yang akhirnya disetujui. Laporan penganiayaan dicabut dan Pierre Gruno bisa beraktivitas lagi seperti biasa.
“Ya mau nggak mau, damai,” ucap Pierre Gruno.
Sebagaimana diketahui, Pierre Gruno sempat ditahan di Mapolres Metro Jakarta Selatan usai jadi tersangka atas laporan penganiayaan terhadap Giri Budisetiawan pada 23 Juli 2023. Hasil pemeriksaan Pierre Gruno pada 22 Juli 2023 menguatkan dugaan penganiayaan yang dilaporkan Giri Budisetiawan pada 30 Juni 2023.
Namun di tengah proses hukum, Pierre Gruno dan Giri Budisetiawan sepakat berdamai. Laporan dicabut dan Pierre Gruno keluar dari tahanan pada 17 Agustus 2023.
Berita Terkait
-
Pierre Gruno Sebut Sisi Premanisme-nya 'Kambuh' di Dalam Bui: Gak Mau Mukulin Orang Lagi
-
Pierre Gruno Ungkap Alasan Lakukan Pemukulan Hingga Dirinya Masuk Penjara: Terpancing Ekspresi Sinis Korban
-
Putri Ariani Goyang Istana Negara dengan Lagu Rungkad, Tyas Mirasih Gelar Pengajian Jelang Nikah
-
Keluar Penjara Tepat di 17 Agustus, Pierre Gruno: Ini Enggak Akan Saya Lupa
-
Pierre Gruno Bebas dari Penjara Tepat di Hari Kemerdekaan RI
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Bukan Tak Mau Bayar, Leony Vitria Kesal Hasil Bayar Pajak Cuma Dirasakan Pejabat
-
The Panturas Tuai Kritik: Tolak Pestapora karena Freeport, Tapi Manggung di Event Sponsor Sama
-
Ada Saja Tangan Usil Netizen, Sebut Penutupan Toko Kue Ashanty Cuma Gimik karena Kini Dibuka Lagi
-
Dian Sastro Hadiri TIFF 2025, Tampil Elegan dengan Pin Bajak Laut One Piece yang Curi Perhatian
-
Eza Gionino Ternyata Sempat Ucap Talak Satu Sebelum Digugat Cerai
-
Viral Nenek 71 Tahun Meninggal Seminggu Setelah Wisuda S3 di UIN Walisongo
-
Toko Kue Lumiere Buka Lagi, Ashanty Tak Jadi PHK Massal
-
Andovi da Lopez Bongkar Masalah Besar di Balik Demo Indonesia
-
Tangis Eza Gionino Pecah, Kangen Anak yang Dibawa Istri saat Tinggalkan Rumah
-
Beda Jauh dari Indonesia, Anggota DPR Jepang Bongkar Soal Tunjangan Hingga Etika Mundur dari Jabatan