7 Poin Klarifikasi Kim Soo Hyun Terkait Skandal dengan Kim Sae Ron

Suara.com - Aktor Kim Soo Hyun akhirnya merilis pernyataan resmi untuk menanggapi berbagai tuduhan yang beredar terkait hubungannya dengan mendiang Kim Sae Ron.

Pernyataan ini disampaikan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan karena kondisi psikologis Kim Soo Hyun yang memburuk akibat tekanan publik.

Berikut adalah tujuh poin penting yang disampaikan oleh agensi Kim Soo Hyun, GOLDMEDALIST atas nama sang aktor.

1. Hubungan Tidak Terjadi Saat Kim Sae Ron Masih di Bawah Umur

Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron menjalin hubungan dari musim panas 2019 hingga musim gugur 2020. Hubungan mereka terjadi setelah aktris kelahiran 2000 itu resmi dewasa secara hukum.

Tuduhan Garo Sero bahwa mereka berpacaran saat Kim Sae Ron masih di bawah umur adalah tidak benar. Agensi juga menegaskan bahwa hubungan tersebut berakhir sekitar empat tahun lalu.

2. Bukti Foto yang Menyesatkan

Foto-foto yang digunakan sebagai "bukti" hubungan saat Kim Sae Ron di bawah umur ternyata diambil setelah dia dewasa. Beberapa foto bahkan memiliki metadata yang membuktikan diambil pada Desember 2019.

Selain itu, pakaian yang dikenakan Kim Sae Ron dalam foto-foto tersebut baru dirilis pada Juni 2019, sehingga tidak mungkin foto-foto itu diambil pada 2016 seperti yang diklaim.

Baca Juga: Kronologi Tuduhan Bibi Kim Sae Ron ke Kim Soo Hyun, Pacaran Saat Mendiang Umur 15 Tahun

3. Surat Kim Soo Hyun Saat Wajib Militer

Surat yang dikirim Kim Soo Hyun kepada Kim Sae Ron saat wajib militer ditujukan kepada teman dekat, bukan surat cinta. Surat tersebut berisi cerita sehari-hari dan ungkapan rasa rindu yang lumrah antara teman dekat.

Klaim bahwa mereka berpacaran sejak 2015 adalah distorsi fakta yang didasarkan pada pemotongan konteks dan manipulasi bukti.

4. Tidak Ada Tekanan untuk Melunasi Utang

Tuduhan bahwa Kim Soo Hyun menekan Kim Sae Ron untuk melunasi utangnya tidak benar. Justru, GOLDMEDALIST membayar sisa utang sang aktris akibat insiden mengemudi dalam keadaan mabuk dan mencatatnya sebagai kerugian perusahaan.

Proses ini memerlukan dokumentasi hukum yang wajar, termasuk pengiriman surat peringatan, yang disalahartikan sebagai upaya menekan Kim Sae Ron. Utangnya mencapai 700 juta won atau sekitar Rp7,8 miliar.

5. Proses Hukum yang Wajar

Surat peringatan hukum yang dikirim ke Kim Sae Ron adalah prosedur standar untuk mendokumentasikan penghapusan utang, bukan tekanan atau pemaksaan.

Untuk menghindari potensi pajak hadiah yang bisa timbul akibat penghapusan utang, agensi harus mengikuti prosedur hukum yang benar. Kim Soo Hyun sendiri tidak terlibat dalam proses ini dan tidak pernah menuntut pembayaran dari Kim Sae Ron.

6. Penyebaran Informasi yang Tidak Terverifikasi

Banyak informasi yang beredar berasal dari sumber yang tidak jelas dan belum diverifikasi. Tuduhan ini sebagian besar didasarkan pada klaim individu yang mengaku sebagai keluarga Kim Sae Ron.

Namun kemudian terungkap bahwa individu tersebut hanyalah kenalan ibu Kim Sae Ron. Distorsi informasi ini semakin memperkeruh suasana dan menyebarkan rumor yang tidak berdasar.

7. Mental Kim Soo Hyun Tertekan

Kim Soo Hyun menjadi korban pelanggaran privasi dengan disebarkannya foto dan informasi pribadinya tanpa persetujuan. Foto-foto pribadi yang diambil saat Kim Sae Ron sudah dewasa digunakan secara tidak etis untuk membangun narasi palsu.

Tuduhan yang beredar tanpa konteks yang jelas menyebabkan kerugian besar pada reputasi dan kondisi psikologisnya, bahkan menyebabkan tekanan mental yang sangat berat.

Pernyataan ini menegaskan bahwa Kim Soo Hyun bukan penyebab tragedi yang menimpa Kim Sae Ron dan menolak tuduhan bahwa dia menekan Kim Sae Ron untuk melunasi utang.

Agensi juga meminta penghormatan terhadap privasi kedua pihak dan menghentikan penyebaran informasi yang tidak benar.

Kontributor : Chusnul Chotimah