Suara.com - Film animasi garapan rumah produksi Visinema, Jumbo masih jadi topik perbincangan hangat sampai hari ke-15 penayangannya di bioskop.
Sampai hari ini, Rabu (16/4/2025), film Jumbo sudah disaksikan lebih dari 3,5 juta pasang mata di layar lebar dan disebut-sebut sebagai karya animasi Asia Tenggara tersukses.
Menyambut keberhasilannya, Ryan Adriandhy selaku sutradara dan penulis naskah film Jumbo sedikit demi sedikit mulai membongkar dapur produksi karyanya.
Termasuk soal bagaimana cara mengemas alur cerita film Jumbo, yang sebenarnya terinspirasi dari hal sederhana namun tidak disadari banyak orang.
Cerita itu Ryan Adriandhy bagikan lewat sebuah tulisan di X pada Selasa (15/4/2025) kemarin. Ia membuat penjelasan singkat tentang inspirasi mengemas cerita Jumbo lewat sajian hiburan televisi setiap hari Minggu di era 90-an.
"Ingat nggak, progresi rasa nonton TV Indonesia di Minggu pagi yang makin siang silih berganti genre?" tanya Ryan Adriandhy, mengawali tulisannya.
Sebagai pengingat, sajian hiburan televisi setiap hari Minggu di era 90-an memang sangat terstruktur. Dari pagi ke siang hari, beberapa stasiun televisi kompak menayangkan program kartun dengan berbagai genre untuk anak.
Alur itu juga, yang coba Ryan Adriandhy adaptasi dalam mengemas cerita Jumbo agar filmnya terasa lengkap.
"Jam 7 slice of life keluarga, jam 8 pertemanan ajaib, jam 9 petualangan, jam 10 acara nyanyi-nyanyi, jam 11 action hero. Tapi pas matiin TV jam 12, rasanya tetap penuh. Nah, gitu," jelas Ryan Adriandhy.
Baca Juga: Kalahkan Malaysia, Jumbo Jadi Film Animasi Asia Tenggara Terlaris Sepanjang Masa
Beberapa dari mereka yang sudah menyaksikan film Jumbo pun baru sadar setelah membaca penjelasan Ryan Adriandhy.
"Oalah, pantesan. Jujur, aku ngerasa kelemahan Jumbo itu terlalu crowded. Banyak genre dimasukin ke satu film. Tapi, I see, ternyata nggak asal pengin biar rame nggak ngebosenin. Ada tujuannya gini," tutur akun theFirstfruit di kolom komentar.
"Ah, finally! Gue ngerasa gini juga setelah nonton ke sekian kalinya. Feels-nya kayak sesuatu yang familiar, tapi nggak ingat persis momen apa. Ternyata...," kata akun Arctus.
"Iya lagi. Di film ini lengkap paket komplit kayak kartun Minggu pagi. Bedanya, ini dikemas dalam satu film yang ciamik," ucap akun Ca!.
Film Jumbo sendiri bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang sering diejek karena tubuhnya yang gempal, sehingga dijuluki 'Jumbo' oleh teman-temannya.
Dikisahkan dalam alur cerita, Don menemukan sebuah buku dongeng berjudul Pulau Gelembung yang ditinggalkan oleh orang tuanya.
Berbekal buku tersebut, Don bertekad untuk mementaskan sebuah pertunjukan seni yang terinspirasi dari cerita di dalamnya, sebagai upaya membuktikan kemampuannya dan mengenang orang tuanya.
Sejak tayang di bioskop pada 31 Maret kemarin, film Jumbo memang mendapat banyak respons positif, karena punya alur cerita yang menyentuh dan ditampilkan dalam bentuk animasi yang berkualitas tinggi.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya bahkan menyebut penayangan film Jumbo mendapat dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto untuk kemajuan industri animasi Tanah Air.
Ryan Adriandhy sendiri sudah menyiapkan rencana perilisan versi Directors Cut dari film Jumbo dengan durasi 114 menit, kalau karyanya sukses di bioskop.
"Kalau ini berhasil gitu ya, amin, boleh dong mas, gue pengin ngeluarin Jumbo Directors Cut," ungkap Ryan Adriandhy dalam sebuah kegiatan promosi film Jumbo.
Ryan Adriandhy terinspirasi dari langkah sutradara Angga Dwimas Sasongko yang pernah merilis film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) versi Directors Cut.
"Mas Angga kan kemarin ngerilis NKCTHI tuh, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Habis itu filmnya box office, terus Mas Angga ngeluarin versi Directors Cut," jelas Ryan Adriandhy.
Namun, belum ada kepastian apakah rencana Ryan Adriandhy merilis Jumbo versi Directors Cut sudah mendapat persetujuan Visinema.
Berita Terkait
-
Sukses Besar, Ryan Adriandhy Mau Rilis Film Jumbo Versi Directors Cut?
-
Review Film Zero: Ledakan Visual dan Kritik Politik
-
Pecah Telur! Jumbo Jadi Film Animasi Terlaris Asia Tenggara Sepanjang Masa
-
5 Sekuel Film Indonesia Lebih Laris dari Film Pertama, Ada Qodrat 2!
-
5 Film Joko Anwar Selain Horor, Pengepungan di Bukit Duri Tayang Besok
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
5 Fakta Menarik Tempest, Drakor Comeback Kang Dong Won Setelah 21 Tahun
-
Diduga Depresi, Rumah Britney Spears Berantakan hingga Dipenuhi Kotoran Anjing
-
Deva Mahenra Sering 'Selingkuh' di Film, Mikha Tambayong Takut Jadi Kenyataan?
-
Palestina Terus Diserang, Mark Ruffalo dan Ratusan Pekerja Film Hollywood Boikot Israel
-
Sinopsis The Long Walk, Film Bertahan Hidup Dalam Kompetisi Mematikan
-
5 Film Wakili Indonesia di Oscar, Terbaru Sore: Istri dari Masa Depan
-
Kenapa The Exit 8 Wajib Ditonton? Film Horor Jepang Paling Mencekam 2025
-
5 Fakta Film Pangku, Debut Reza Rahadian sebagai Sutradarayang Mendunia
-
Melanie Subono Semprot Wakil Ketua DPRD Jabar yang Keluhkan Tunjangan Rumah Rp71 Juta
-
Dari Film Yakin Nikah, Enzy Storia Ungkap Pelajaran Penting Sebelum Menikah dari Film