Suara.com - Mantan presenter Jejak Petualang, Widi Dwinanda ikut menyuarakan tentang #SaveRajaAmpat usai salah satu daerah di sana jadi lahan penambangan nikel yang dimanfaatkan pemerintah.
Namun yang bikin geram presenter yang juga pemain film ini karena muncul tudingan kampanye #SaveRajaAmpat pakai data yang menyesatkan.
Hal ini muncul setelah sebuah akun Instagram Fakta.indo membahas tentang kampanye Save Raja Ampat ini.
Dalam kampanye yang digagas oleh Greenpeace itu menunjukkan video tentang konsidi Raja Ampat sebelum dan sesudah ada penambangan nikel.
"Belakangan ini viral kampanye #SaveRajaAmpat dari Greenpeace yang menampilkan keindahan Piaynemo berdampingan dengan foto dan video tambang nikel di Pulau Gag," tulis akun @fakta.indo dilansir pada Sabtu, 8 Juni 2025.
Namun dalam video tersebut disebutkan akun itu kalau tak semuanya benar.
Ada beberapa foto hasil AI untuk menggambarkan penambangan nikel di Raja Ampat.
"Banyak foto hasil editan AI juga beredar luas. Akibat narasi ini, banyak yang mengira lokasi tambang berada di kawasan wisata," tambah akun itu.
Kemudian akun itu membeberkan fakta yang sudah mereka rangkum, termasuk menurut penjelasan seorang ahli yakni pakar geophysicist dan PHD candidate FTTM ITB Khalil Ibrahim.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Perusahaan Negara Boleh Rusak Laut Milik Negara?
Penambangan nikel dilakukan di Pulau Gag yang berjarak 40 kilometer dari Piaynemo, salah satu kawasan wisata Raja Ampat.
Pulau Gag disebutkan bukan kawasan wisata dan memang sudah memiliki izin penambangan resmi dari pemerintah.
Bahkan izinya sudah ada sejak 1998 dan izin usaha penambangan di sini sudah dari 2017.
Beda dengan Piaynemo yang merupakan kawasan wisata bahkan disebutkan tak ada potensi ada nikel karena kawasan karst yang tersusun dari batu gamping.
Akun tersebut kemudian memberikan kritikan pada Greenpeace karena membuat kampanye namun datanya dinilai menyesatkan.
"Ini bukan soal pro atau kontra, tapi soal tanggung jawab menyebarkan informasi akurat. Narasi menyesatkan bisa merusak kepercayaan publik dan dimanfaatkan pihak tertentu untuk agenda lain, termasuk narasi separatis untuk ‘memerdekakan Papua’," jelas akun tersebut.
Sebuah pesan bijak diberikan oleh akun ini untuk terus mengawal dan melindungi Raja Ampat namun dengan data yang benar.
" Mari kita kawal dan lindungi Raja Ampat dengan menyebarkan fakta, bukan narasi menyesatkan dan manipulasi," pungkas akun itu,
Melihat penjelasan akun Fakta Indo, Widi Dwinanda kurang sependapat.
Menurutnya bukan masalah Piaynemo atau Pulau Gag, Save Raja Ampat ini diartikan secara luas.
"Mohon maaf nih. #saverajaampat kan artinya menyeluruh, bukan #savekawasanwisata #savePulauGAG. Raja Ampat sangat luas termasuk piaynemo, Pulau GAG masuk di dalamnya. Konteks yg harus dijaga disini bukan hanya keindahan sebagai kawasan wisata, tapi juga ekosistem & makhluk hidup lain di dalamnya," komentar artis yang pernah meraih Pemeran Wanita Terpuji Film Televisi di Festival Film Bandung 2015.
"Coba sedikit dipake nuraninya untuk sadar, bukan cuma manusia yang hidup di bumi. Ini seakan-akan jadi yang paling berhak karena punya kuasa," tambahnya.
Bukan hanya dia, ada juga netizen yang mengartikan lebih luas tentang kampanye Save Raja Ampat ini.
"40 kilometer itu deket ... dan pasti berdampak sama lingkungan sekitarnya," komentar netizen lain.
Sebelumnya, ada beberapa artis yang juga menyarakan tentang Save Raja Ampat setelah viral video dari Greenpeace.
Mulai dari Denny Sumargo, Cinta Laura hingga Ustaz Abdul Somad.
Mereka semua menyayangkan pemerintah yang mengizinkan penambangan di Raja Ampat.
Bukan hanya artis, ada juga pejabat publik seperti mantan menteri Susi Pudjiastuti hingga Ganjar Pranowo ikut menyuarakan Save Raja Ampat.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah
Tag
Berita Terkait
-
Kirim Tim Investigasi, KLH Bidik Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat
-
Terancam Rusak karena Penambangan, KLH: Raja Ampat Adalah Kawasan Strategis Nasional Konservasi
-
8 Artis Serukan Tagar Save Raja Ampat, Denny Sumargo hingga Kunto Aji
-
Bela Bahlil, Hotman Paris Tuai Kecaman Soal Tambang Raja Ampat
-
Kutukan Tambang Nikel? Keuntungan Ekonomi Melambung, Kerusakan Lingkungan Menggunung
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
Terkini
-
The Panturas Tuai Kritik: Tolak Pestapora karena Freeport, Tapi Manggung di Event Sponsor Sama
-
Ada Saja Tangan Usil Netizen, Sebut Penutupan Toko Kue Ashanty Cuma Gimik karena Kini Dibuka Lagi
-
Dian Sastro Hadiri TIFF 2025, Tampil Elegan dengan Pin Bajak Laut One Piece yang Curi Perhatian
-
Eza Gionino Ternyata Sempat Ucap Talak Satu Sebelum Digugat Cerai
-
Viral Nenek 71 Tahun Meninggal Seminggu Setelah Wisuda S3 di UIN Walisongo
-
Toko Kue Lumiere Buka Lagi, Ashanty Tak Jadi PHK Massal
-
Andovi da Lopez Bongkar Masalah Besar di Balik Demo Indonesia
-
Tangis Eza Gionino Pecah, Kangen Anak yang Dibawa Istri saat Tinggalkan Rumah
-
Beda Jauh dari Indonesia, Anggota DPR Jepang Bongkar Soal Tunjangan Hingga Etika Mundur dari Jabatan
-
Misteri di Hollywood, Bau Busuk dari Tesla Milik Penyanyi D4vd Ungkap Temuan Mayat Mengerikan