Entertainment / Gosip
Rabu, 10 September 2025 | 15:06 WIB
Influencer Andovi da Lopez memberikan orasi saat mengikuti aksi piknik di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (5/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Andovi menolak anggapan demo sebagai penyebab utama investor asing kabur, karena itu penyederhanaan masalah.
  • Ia menilai akar masalah sesungguhnya adalah ketimpangan, korupsi, dan birokrasi yang buruk di negara.
  • Perbaikan harus fokus pada penyelesaian masalah inti, bukan hanya mengatasi gejala sosial seperti demonstrasi.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Andovi da Lopez terus mengkritisi anggapan tentang gejolak sosial seperti aksi demonstrasi yang dipandang sebagai suatu masalah oleh pemerintah.

Menurutnya, aksi-aksi tersebut hanyalah gejala dari penyakit yang lebih besar dan mengakar dalam sistem bernegara.

Terbaru, ia secara tegas menolak narasi yang menyederhanakan masalah, seperti anggapan bahwa investor asing kabur hanya karena adanya demo.

"Gue sama sekali tidak suka narasi bahwa, 'Oh, asing keluar karena demo'. Itu adalah logical fallacy terbesar, itu kesesatan berpikir yang sangat besar," ungkapnya dalam siniar The Overpost yang tayang di kanal YouTube Leon Hartono baru-baru ini.

Bagi Andovi, akar permasalahan sesungguhnya jauh lebih dalam dan kompleks.

Ia memaparkan beberapa masalah inti yang menurutnya menjadi biang keladi dari kemarahan publik, yang salah satunya datang dari negara sendiri.

"Negara ini tuh core-nya. Ketimpangan, ketidaktransparanan anggaran, birokrasi yang, you know, ketidakpastian hukum," jelasnya.

Andovi menganalogikan bahwa imbauan agar pejabat tidak pamer harta atau sensitif terhadap kondisi rakyat hanyalah upaya mengobati gejala, bukan penyakitnya.

Menurutnya, selama masalah inti seperti ketimpangan, korupsi, dan birokrasi tidak dibenahi, maka gejolak serupa akan terus muncul.

Baca Juga: Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang

"Itu the symptom, not the cause. Bukan akarnya," pungkasnya.

Load More