- Andovi menolak anggapan demo sebagai penyebab utama investor asing kabur, karena itu penyederhanaan masalah.
- Ia menilai akar masalah sesungguhnya adalah ketimpangan, korupsi, dan birokrasi yang buruk di negara.
- Perbaikan harus fokus pada penyelesaian masalah inti, bukan hanya mengatasi gejala sosial seperti demonstrasi.
Suara.com - Andovi da Lopez terus mengkritisi anggapan tentang gejolak sosial seperti aksi demonstrasi yang dipandang sebagai suatu masalah oleh pemerintah.
Menurutnya, aksi-aksi tersebut hanyalah gejala dari penyakit yang lebih besar dan mengakar dalam sistem bernegara.
Terbaru, ia secara tegas menolak narasi yang menyederhanakan masalah, seperti anggapan bahwa investor asing kabur hanya karena adanya demo.
"Gue sama sekali tidak suka narasi bahwa, 'Oh, asing keluar karena demo'. Itu adalah logical fallacy terbesar, itu kesesatan berpikir yang sangat besar," ungkapnya dalam siniar The Overpost yang tayang di kanal YouTube Leon Hartono baru-baru ini.
Bagi Andovi, akar permasalahan sesungguhnya jauh lebih dalam dan kompleks.
Ia memaparkan beberapa masalah inti yang menurutnya menjadi biang keladi dari kemarahan publik, yang salah satunya datang dari negara sendiri.
"Negara ini tuh core-nya. Ketimpangan, ketidaktransparanan anggaran, birokrasi yang, you know, ketidakpastian hukum," jelasnya.
Andovi menganalogikan bahwa imbauan agar pejabat tidak pamer harta atau sensitif terhadap kondisi rakyat hanyalah upaya mengobati gejala, bukan penyakitnya.
Menurutnya, selama masalah inti seperti ketimpangan, korupsi, dan birokrasi tidak dibenahi, maka gejolak serupa akan terus muncul.
Baca Juga: Situasi Terkini Nepal: Militer Ambil Alih Kekuasaan, Bandara Ditutup, Demo Rusuh Tewaskan 20 Orang
"Itu the symptom, not the cause. Bukan akarnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Fenomena 'NepoKids' Bikin Murka Gen Z Nepal, Ini 5 Fakta Demo Brutal yang Paksa PM Mundur
-
Tangis Ibu Delpedro Pecah di Rutan Polda Metro: Anak Saya Bukan Penjahat, Bukan Koruptor!
-
Chika Jessica Pilih Damai, Tak Lanjutkan Kasus Kekerasan Oknum Polisi terhadap Keponakannya
-
Protes Gen Z di Nepal: Refleksi Kritis tentang Empati dan Keadilan Sosial
-
Pusat Pemerintahan Nepal Resmi Kosong Usai Presiden dan Perdana Menteri Mundur
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
Terkini
-
Tangis Eza Gionino Pecah, Kangen Anak yang Dibawa Istri saat Tinggalkan Rumah
-
Beda Jauh dari Indonesia, Anggota DPR Jepang Bongkar Soal Tunjangan Hingga Etika Mundur dari Jabatan
-
Misteri di Hollywood, Bau Busuk dari Tesla Milik Penyanyi D4vd Ungkap Temuan Mayat Mengerikan
-
Beda Agama Tak Halangi Kasih Sayang, Ronnie Sianturi Bangga Lihat Anak Rajin Salat
-
Tak Ada yang Menyangka, Ini yang Bikin Maxime Bouttier Mantap Nikahi Luna Maya
-
Gagal Ngutang Rp 200 Juta ke Ivan Gunawan, Ibu Ini Minta Raffi Ahmad Belikan Mobil Rp 419 Juta
-
Banjir Bali, Nana Mirdad Sedih Jasad Anjing Kesayangan Ikut Terbawa Arus
-
Wendi Cagur Sentil Keras Anggota DPR, Netizen: Kelihatan Gedeg Sama Temen-Temen Artisnya
-
Pernyataan Menkeu Purbaya Tuai Kritik, Hotman Paris Justru Suka Gayanya
-
Dari Layar Lebar ke Kursi Juri: Tami Irelly Berburu Bintang Baru untuk Proyek Film Horor