"Negara maju mana yang ada horeg?" tulis seorang warganet. "Apa hubungannya sound horeg sama negara maju?" kata warganet lain mencibir.
"Kalian yang bisanya ngancurin fasilitas karena sound system-nya nggak muat, ngomongin negara maju?" komentar lainnya menyindir.
Namun, ada pula yang mendukung gagasan Saiful dengan menyarankan pendekatan yang lebih bijak terhadap budaya lokal dan industri hiburan rakyat.
Mereka menilai, jika dikemas dengan benar, sound horeg bisa menjadi media hiburan yang sehat sekaligus sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, fenomena sound horeg di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, sudah ada sejak era 2000-an.
Namun, kepopulerannya semakin meluas dan menjadi perbincangan nasional, terutama setelah pandemi Covid-19 pada 2020.
Istilah "horeg" sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti "bergerak" atau "bergetar."
Ini sangat sesuai dengan karakteristik sound horeg yang menghasilkan suara sangat keras hingga membuat benda dan bangunan di sekitarnya bergetar.
Umumnya, lagu yang diputar dalam sound horeg adalah musik elektronik, dangdut koplo, DJ remix, atau house music.
Baca Juga: Puluhan Pesantren Haramkan Sound Horeg, Pemilik Protes Keras: Jangan Cuma Kami, Karaoke Juga Haram
Seringkali, lagu-lagu yang dimainkan adalah hasil produksi sendiri dari para penggiat sound horeg.
Sayangnya, tingkat kebisingan sound horeg yang ekstrem seringkali melebihi batas toleransi manusia dan standar baku mutu kebisingan yang ditetapkan pemerintah.
Suara yang sangat keras ini mengganggu ketenangan warga, terutama di pemukiman padat penduduk.
Bahkan ada beberapa laporan mengenai rumah yang rusak akibat getaran dari sound horeg.
Pasalnya, suara yang sangat keras dari sound horeg menyebabkan kerusakan pada rumah, seperti plafon runtuh atau genteng berjatuhan.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Berita Terkait
-
Puluhan Pesantren Haramkan Sound Horeg, Pemilik Protes Keras: Jangan Cuma Kami, Karaoke Juga Haram
-
Fatwa Haram Tak Cukup, 3 Langkah Ini Didesak untuk Tuntaskan Masalah Sound Horeg
-
Bukan Cuma Berisik! Ini 3 Alasan Utama Sound Horeg Difatwakan Haram oleh Forum Kiai
-
Ponpes Besuk Fatwakan Sound Horeg Haram, MUI Jatim: Metodenya Sahih dan Tepat
-
Viral! Detik-Detik Sound Horeg Maut Roboh di Pawai Madrasah Bondowoso, Tanpa Izin Pula
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Diangkat dari Kisah Nyata Mencekam di Jawa Tengah, Begini Asal-usul Film Pesugihan Sate Gagak
-
Sinopsis dan Fakta Cristine, Film Debut Ayah Shenina Cinnamon sebagai Sutradara
-
4 Film Jakarta World Cinema 2025 yang Tayang di Bioskop, Ada It Was Just an Accident
-
Cuaca Panas Ekstrem, Inul Daratista Nyaris Tumbang di Atas Panggung
-
Sinopsis It Was Just an Accident, Peraih Penghargaan Tertinggi di Festival Film Cannes 2025
-
Zeda Salim Sebut Ammar Zoni Butuh Pertolongan: Isi Otak dan Hatinya Bermasalah
-
Pevita Pearce Pamer Foto Bareng Ji Chang Wook di Prambanan, Posenya Bikin Netizen Histeris
-
Sutradara Pesugihan Sate Gagak Puji Nunung: Cuma Geleng-Geleng Kepala Aja Udah Lucu Banget
-
Akun Instagram Kenny Austin Jadi Satu-Satunya yang Diikuti Amanda Manopo, Tadinya Nol
-
Deg-degan Perankan Ustadzah di Film, Elma Theana Resah Bahas Adegan Nikah Beda Agama