Suara.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi mendadak mendapatkan pertanyaan yang mungkin jadi tanda tanya banyak orang tentang karier politiknya akan dibawa ke mana.
Saat membahas tentang pengaruhnya di media sosial yang cukup besar, bahkan bisa menjangkau di luar Jawa Barat, dia mendapatkan pernyataan menggelitik dari Deddy Corbuzier.
Hal ini dibahas ketika dia menjadi bintang tamu di poscast Close The Door Deddy Corbuzier.
Dedi awalnya membahas kalau sering dapat komentar dari netizen yang kebanyakan berdomisili di Jakarta.
Pria 54 tahun ini pun kemudian bergurau kalau dirinya tidak punya niatan untuk menjadi Gubernur warga Jakarta.
"Saya ini Gubernur Jawa Barat, di kampung-kampung ngomongnya Sunda tapi yang nyerang domosilinya Jakarta semua. Padahal saya nggak punya cita-cita jadi Gubernur Jakarta. Gubernur Jabar aja," celetuknya tertawa.
Hal ini memantik Deddy Corbuzier menanyakan kemungkinan Kang Dedi Mulyadi (KDM), sapaan akrab Dedi Mulyadi, untuk maju pilkada DKI Jakarta.
"Tapi kalau suatu saat ada kesempatan dan dipilih oke dong?" tanya Deddy.
Dedi Mulyadi pun tetap berpendirian teguh kalau dia hanya ingin menjadi Gubernur Jabar.
Baca Juga: Cerita di Balik Program Vasektomi Dedi Mulyadi, Ada Kisah Miris
"Saya Jabar lah, saya mencintai Jabar," katanya beralasan.
Hingga akhirnya Deddy membahas tentang citra KDM sebagai gubernur ngonten.
Hal ini disambungkan dengan didiga untuk mempersiapkan diri di kontestasi politik yang lebih besar.
"Kang Dedi ini gubernur ngonten, pasti nanti untuk nextlah, pemilu apalah, lagi mempersiapkan senjata untuk pemilu," kata Deddy.
KDM pun punya jawaban politis yang intinya dia tak ingin membahas soal rencana ke depan.
"Setiap pemimpin ingin melahirkan yang terbaik dalam hidupnya. Bohong kalau nggak ada pemimpin yang tidak dibaca market, pasti ingin punya market," katanya.
Baginya meski banyak postingan dikonsumsi rakyat Indonesia secara luas, namun dia tetap fokus di Jabar.
"Market saya market Jabar, yang jadi problem postingannya dibaca seluruh Indonesia, ya bukan salah saya," jelasnya.
Tak mengelak atau membenarkan tentang rencana dan kemungkinan masuk bursa Pilkada DKI Jakarta. Dia punya jawaban sendiri.
"Nanti ya gimana nanti aja," celetuknya.
"Berarti ada kemungkinan dong," timpal Deddy.
"Setiap hidup kan ada kemungkinan," balasnya.
Keduanya kemudian membahas tentang konten dijadikan kendaraan politik hingga bisnis.
"Konten aja jangankan jadi kendaraan politik, kendaraan bisnis aja bisa," kata KDM.
Terakhir, sekali lagi dia menegaskan dirinya saat ini hanya ingin fokus pada Jawa Barat dan belum ada keinginan menjadi pemimpin di daerah lain.
"Saya pokoknya hari ini fokus menyelesaikan problematika di Jabar," tegasnya.
Isu Dedi Mulyadi nyalon Gubernur DKI Jakarta sejak kapan?
Isu Dedi Mulyadi bakal mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta muncul dalam konteks dukungan Partai Golkar di Pilkada 2024.
Namun, informasi yang tersedia menunjukkan bahwa Partai Golkar lebih mengarahkan Dedi Mulyadi untuk maju di Pilgub Jawa Barat, sementara Ridwan Kamil didorong untuk Pilgub DKI Jakarta.
Setelah Dedi Mulyadi resmi menjadi Gubernur Jawa Barat sejak 20 Februari 2025, isu dia bakal maju ke Pilkada DKI Jakarta kembali muncul.
Apalagi dirinya memang cukup mencuri perhatian publik bukan hanya orang Jawa Barat.
Hal ini membuat dirinya bisa jadi mengikuti jejak Ridwan Kamil dari Gubernur Jabar kemudian menyalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Tak hanya gubernur saja, ada beberapa yang menduga Dedi Mulyadi ke depannya bisa masuk bursa pencalonan presiden atau wakil presiden ke depannya.
Mengingat dirinya menjadi salah satu aktor politik yang berpengaruh dan punya followers besar di seluruh Indonesia, bukan hanya Jabar.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah
Berita Terkait
-
Sabrina Chairunnisa Kena Musibah Jelang Akhir Tahun, Jari Tangan Sampai Retak
-
Bahas Aset Negara, Dedi Mulyadi Sambangi KPK
-
KDM Tegaskan Alih Fungsi Lahan Jadi Dalang Banjir di Bandung
-
Dedi Mulyadi Datang ke KPK: Ada Apa dengan Sungai dan Hutan Jabar?
-
Deddy Corbuzier Akui Ingin Kembali ke Layar Kaca Asal Bareng Raditya Dika
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Debut Jadi Sutradara, Iko Uwais Sumbangkan Hasil Penjualan Tiket Film Timur untuk Korban Bencana
-
Soundrenaline 2025: Revolusi 'Sana-Sini' yang Menghidupkan Denyut Nadi Musik Indonesia
-
Di Balik Layar Film Modual Nekad: Totalitas Gisel, Hijab 'Natal' Gempi hingga Strategi Gading Marten
-
Shooting Star, Sebuah Surat Cinta untuk Kehilangan yang Belum Usai dari Eileen Pandjaitan
-
Sinopsis Film Semua akan Baik-Baik Saja: Disutradarai Baim Wong, Reza Rahadian Jadi Pemeran Utama
-
Disebut Simpanan Ridwan Kamil, Ini Sosok Safa Marwah Sahabat Dinar Candy
-
Deretan Drama Korea Kim Woo Bin, Pernah Jadi Jin Ajaib!
-
Film Malam 3 Yasinan: Debut Menantang Shalom Razade dan Hamish Daud
-
Deretan Drama Korea Genre Komedi Romantis Sepanjang 2025, Bisa Ditonton di Netflix!
-
Sinopsis His & Hers, Kisah Jurnalis Ungkap Kasus Pembunuhan Penuh Misteri