Suara.com - Film animasi Merah Putih: One For All yang dijadwalkan tayang serentak di bioskop Tanah Air pada 14 Agustus 2025 tengah jadi perbincangan hangat di media sosial.
Trailer film ini sudah dirilis di beberapa channel YouTube resmi dan langsung menuai banyak komentar warganet.
Namun, alih-alih mendapat sambutan yang antusias, banyak dari warganet yang menyamakan visual film ‘Merah Putih: One for All’ dengan grafis game PlayStation 2 atau animasi lawas di awal tahun 2000-an.
Karakter-karakter di dalam film dinilai kaku, minim ekspresi, dan pergerakannya terasa tidak alami.
Terkait dengan kualitas film tersebut, sang kreator film, Endiarto pun angkat bicara.
Ia mengaku jika perjalanan proses produksi film Merah Putih: One For All memang tidak mudah.
Saat proses produksi berlangsung, Endiarto mengaku sempat mencoba menggaet animator profesional dari studio lain, tetapi tak tercapai karena kendala biaya.
Beberapa animator juga disebut tidak sanggup ambil bagian karena Merah Putih mengangkat format film panjang animasi.
Hal serupa pun juga terjadi ketika mereka berusaha mengajak musisi untuk mengisi scoring.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Komentari Kualitas Merah Putih One For All: Ibarat Rumah, Masih Cor-coran
"Tahun kemarin saya sudah mencari informasi dan ketemu animator dari Yogya, Bandung, Jakarta. Saya utarakan niat dan mereka berkata enggak sanggup," keluhnya.
"Musik juga begitu. Awalnya oke, tapi endingnya ada angka yang diberikan. Jadi, agak repot. Nah, ketika saya ajak kawan-kawan ini, mereka tidak bicara angka," Endiarto menyambung.
Bersamaan dengan itu, Endiarto, buka suara tentang isu yang menyebut karya animasi tersebut menelan biaya produksi hingga Rp6,7 miliar.
Ia mengaku tidak tahu dari mana rumor produksi Merah Putih mencapai miliaran rupiah itu muncul. Endiarto bahkan merasa angka itu begitu fantastis jika benar-benar diterima dirinya dan tim produksi.
"Saya enggak tahu juga itu angka ketemu dari langit atau apa," ujarnya.
"Bahkan ada satu media yang mewawancarai saya, 'Betul enggak Pak Endi ada anggaran Rp64 miliar?' Waduh, saya kalau dapat itu sudah glowing kayaknya," ungkapnya penuh kebingungan.
Tag
Berita Terkait
-
Tandai Akun Giring, Hanung Bramantyo Minta Penayangan Film Animasi Merah Putih: One For All Ditunda
-
7 Film Animasi Terpopuler Indonesia, Karya Anak Bangsa yang Diakui Dunia
-
Sampek Engtay Van Java di YouTube 'Perfiki TV' Juga Ikut Dibanjiri Kritik Publik
-
Wamen Bantah Danai Film Merah Putih One for All, Medsos Ekraf Pernah Singgung Potensi Kolaborasi
-
Animator Film Merah Putih One For All Bangga Dibilang Jelek: Ini Karya Tangan, Bukan AI
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Betrand Peto Habiskan Natal Bareng Ruben Onsu, Sarwendah Beri Respons Adem
-
Tembus 9,2 Juta Penonton, Personel Agak Laen Siap Jalani Nazar Jadi Pengurus Panti Jompo
-
Promo Akhir Tahun, Beli 2 Tiket Film Modual Nekad Cuma Bayar 1
-
Bukan Tak Mau Berjuang, Marshanda Ungkap Alasan Ogah Banding Hak Asuh Anak 10 Tahun Lalu
-
Rizky Nazar Pacari Laura Moane Mantan Al Ghazali?
-
7 Potret Seleb Bollywood Rayakan Natal 2025, Ada Kareena Kapoor dan Alia Bhatt
-
Agak Laen: Menyala Pantiku! Tembus 9,2 Juta Penonton, Gas Terus Tinggalkan Jauh Avatar
-
Bukan Virgoun, Sosok Diduga Penyebar Rekaman CCTV Rumah Inara Rusli Berinisial A
-
Ridwan Kamil - Aura Kasih Diduga Nginap di Glamping yang Sama, Meja dan Papan Jadi Sorotan
-
Diperiksa Kasus Zina, Insanul Fahmi Lega