Suara.com - Ifan Seventeen selaku Direktur Utama Produksi Film Negara (PFN) memberikan penjelasan panjang lebar terkait kontroversi film animasi Merah Putih: One for All.
Film ini tengah menjadi sorotan karena disebut memiliki anggaran fantastis dan dikaitkan dengan penggunaan dana pemerintah.
Ifan menegaskan bahwa film tersebut sepenuhnya dimiliki dan diproduksi oleh pihak swasta.
"Film Merah Putih: One for All itu film yang dimiliki dan diproduksi oleh teman-teman yang ada di PH swasta, dan kewenangan saya itu tidak sampai sebagai Bapak Industri Perfilman Indonesia," ujar Ifan.
Dia menambahkan bahwa kewenangannya hanya sebatas sebagai Direktur Utama dari PFN, bukan pihak yang mengatur seluruh produksi film di Indonesia.
Pemilik nama asli Riefian Fajarsyah itu menegaskan bahwa PFN tidak memproduksi semua film di Indonesia, dan Merah Putih: One for All bukan bagian dari portofolio mereka.
Dia juga menekankan bahwa tidak ada dana negara yang digunakan dalam produksi film tersebut.
Ifan lantas menjelaskan bahwa proses kelolosan sebuah film untuk tayang di layar lebar berada di bawah kewenangan Lembaga Sensor Film (LSF).
Menurutnya, LSF memiliki kriteria khusus yang mengatur kelayakan sebuah film, tetapi tidak menilai kualitas teknisnya.
Baca Juga: Film Merah Putih: One For All Lolos Sensor, Ketua LSF Cuci Tangan soal Kualitas Film?
"Contoh, film itu tidak boleh ada isu SARA, ada pornografi, kekerasan, dan lain-lain. Tapi bukan mengkurasi kualitas dari produknya," jelas Ifan.
Dia menegaskan bahwa penayangan sebuah film di bioskop merupakan hak prerogatif pihak swasta.
"Bioskop ini adalah perusahaan swasta, maka hak prerogatif dari bioskop untuk memberikan tayangan di tempat mereka," kata Ifan.
Terkait kualitas, Ifan mengakui bahwa film ini memang jauh dari kata maksimal dalam hal produksi.
Namun, dia menilai bahwa proses kreatif seperti ini adalah bagian dari perjalanan belajar di industri animasi Indonesia.
"Bukankah kualitas produksi adalah bagian dari proses pembelajaran? Dan perlu diingat, film ini tidak menggunakan dan atau anggaran dari pemerintah sedikitpun dan ini juga bukan filmnya PFN," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Terus Dihujat, Film Merah Putih: One for All Hanya Dapat 16 Layar di Bioskop
-
Produser Janjikan Film Merah Putih: One for All Lebih Bagus dari Trailer
-
Film Merah Putih: One For All Lolos Sensor, Ketua LSF Cuci Tangan soal Kualitas Film?
-
Animator Luar Negeri Ngaku 6 Karyanya Dicuri oleh Film Merah Putih: One For All
-
Film Merah Putih One For All 'Curi' Karakter dari Animator Luar Negeri Tanpa Bayar dan Izin?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
Terkini
-
Kenang Sang Maestro Ambyar, Didi Kempot Bakal Hadir dalam Format AI
-
6 Film Tayang Lebaran 2026, Prilly Latuconsina dan Luna Maya Berhadapan di Genre Horor
-
5 Potret Diva Azzura, Selebgram yang Dikabarkan Dekat dengan Na Daehoon
-
Kreator Film Jumbo Kembali dengan Na Willa, Bidik Jadwal Tayang Lebaran 2026
-
Netflix Kecolongan? Monster Kuliner Diduga Melaju ke Babak Final Culinary Class Wars 2
-
Mediasi Gagal, Harapan Rujuk Pupus: Perceraian Ridwan Kamil dan Bu Cinta Tinggal Hitung Hari
-
Tak Cuma Pidana, Friceilda Prillea juga Tuntut Hak Waris dan Identitas Anak dari Anrez Adelio
-
Sempat Ditolong, Mantan Bintang Nickelodeon Tylor Chase Kembali Menggelandang di Jalan
-
Namanya Ikut Terseret, Richard Lee Tanggapi Konten Hotman Paris yang Sindir Podcaster Jago Selingkuh
-
Najwa Shihab Tulis Catatan Personal di Penghujung 2025, Singgung Lelah dan Waktu