Suara.com - Di tengah hebohnya dugaan plagiarisme dalam film animasi "Merah Putih One For All", sutradara Hanung Bramantyo berbagi pengalaman pahitnya.
Hanung Bramantyo mengaku pernah dituntut Rp15 miliar karena masalah hak cipta yang tidak disengaja dalam film "Habibie & Ainun".
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi sutradara peraih Piala Citra tersebut mengenai pentingnya ketelitian dalam produksi film. Sebuah kelalaian kecil ternyata bisa berakibat fatal dan menelan biaya yang sangat besar.
Hanung Bramantyo bercerita, insiden tersebut bermula dari penggunaan properti map dengan logo sebuah perusahaan nyata dalam salah satu adegan.
"Waktu itu ceritanya saya dari perusahaan baja untuk menyuap Pak Habibie. Nah, suapannya itu ditaruh di sebuah map, map-nya itu map PT," ungkap Hanung di kanal YouTube Kasi Solusi pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Hanung Bramantyo dan timnya mengira bahwa PT yang logonya tertera di map tersebut adalah fiktif. Namun, dugaan mereka salah besar.
"Saya pikir itu PT-nya fiktif, ternyata PT asli," sambungnya.
Akibatnya, perusahaan tersebut melayangkan tuntutan hukum dengan nilai yang fantastis kepada tim produksi film "Habibie & Ainun".
Proses hukum pun bergulir hingga akhirnya diselesaikan melalui jalur mediasi.
Baca Juga: Hanung Bramantyo Bela Film Merah Putih One for All: Bukan Salah Kreatornya!
"Jadi di-sue (dituntut) 15 M. Akhirnya kemudian kita mediasi, tawar-tawar, akhirnya kena 500 juta, udah, kita harus bayar," kenang suami Zaskia Adya Mecca ini.
Meski berhasil menekan angka tuntutan, Hanung tetap harus membayar denda sebesar Rp500 juta dari kantong pribadinya.
"Dari rekening sendiri," ujar sang sutradara.
Pengalaman ini membuat Hanung Bramantyo dan tim produksi menjadi jauh lebih berhati-hati.
Kini, setiap properti yang akan digunakan dalam filmnya harus melalui proses Quality Control (QC) yang ketat untuk menghindari terulangnya kejadian serupa.
"Sejak kejadian Habibie & Ainun, baik saya, Dapur Film maupun MD, itu ada QC," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Film Merah Putih One For All Dipastikan Bukan Proyek Dadakan, Sudah Digarap Sejak Tahun Lalu
-
Tandai Akun Giring, Hanung Bramantyo Minta Penayangan Film Animasi Merah Putih: One For All Ditunda
-
Hanung Ngamuk: Bagaimana Film Rp 7 Miliar Bisa Serobot Antrean 200 Judul?
-
Hanung Bramantyo Komentari Kualitas Merah Putih One For All: Ibarat Rumah, Masih Cor-coran
-
Hanung Bramantyo soal Merah Putih One For All: Kalau Tak Dikorupsi pun Hasilnya Tetap Jelek
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Sinopsis The Snitch: Persaingan Panas Jaksa dan Polisi di Balik Kasus Narkoba
-
Sinopsis Jangan Buang Ibu, Film Tentang Nasib Ibu di Panti Jompo
-
Berburu Tiket Gala Premiere Film Alas Roban Diskon 50 Persen, War Mulai Hari Ini!
-
Goyang Maut di Panggung Bundaran HI, Lia Ladysta Tak Lupa Kirim Doa buat Korban Bencana
-
Gara-Gara Lukisan Ini, Muncul Isu Terbaru Aura Kasih dan Ridwan Kamil Sudah Menikah?
-
Agak Laen: Menyala Pantiku! Jadi Film Indonesia Ketiga yang Tembus 10 Juta Penonton
-
8 Rekomendasi Film Hollywood Bernuansa Tahun Baru yang Tak Lekang Waktu
-
Top 10 Film Netflix Indonesia Terpopuler Akhir 2025, Jumbo Nomor Satu
-
5 Fakta Menarik Undercover Miss Hong, Park Shin Hye Comeback dengan Peran Ganda
-
9 Film Horor Asia Terbaik 2025, Didominasi Thailand dan Indonesia