Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melontarkan refleksi tajam mengenai kondisi demokrasi di Indonesia bertepatan dengan momen perayaan kemerdekaan RI.
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai tampil dalam acara "Festival Hiduplah Indonesia Maya" yang digagas oleh komika Pandji Pragiwaksono.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, pria berusia 56 tahun itu membagikan pengalamannya saat mengisi acara di malam kemerdekaan.
Ia mengawali ceritanya dengan nada santai, menyebut penampilannya sebagai "pekerjaan" yang diberikan oleh Pandji.
"Alhamdulillah, dapat 'job' dari Pandji, tampil di panggung Festival Hiduplah Indonesia Maya. Bersyukur juga bisa kembali sepanggung dengan Tom, tepat di malam Kemerdekaan," tulis Anies.
Namun, di balik suasana acara yang ia gambarkan penuh warna dan semarak, Anies menyelipkan sebuah keresahan mendalam.
Menurutnya, setelah 80 tahun merdeka, masih ada perasaan bahwa suara warga negara belum sepenuhnya didengarkan oleh para pengambil kebijakan.
"Malam itu kami berbagi keresahan. Negeri ini sudah merdeka 80 tahun, tapi kadang masih terasa seperti warga belum benar-benar didengar," ungkapnya.
Anies menyoroti fenomena munculnya keputusan-keputusan besar yang terkesan tiba-tiba tanpa melibatkan partisipasi publik yang memadai.
Baca Juga: Annisa Pohan Curhat Perdana Tak Ikut Upacara Kemerdekaan di Istana, Ada Apa?
"Terlalu sering keputusan besar muncul tiba-tiba, sementara kita hanya jadi penonton yang berdebat di linimasa, tanpa ruang ikut menentukan," sambungnya.
Bagi Anies, esensi demokrasi seharusnya tidak hanya sebatas perhelatan pemilihan umum yang berlangsung lima tahun sekali.
Ia menegaskan bahwa demokrasi semestinya terwujud dalam kehidupan sehari-hari melalui dialog dan keberanian untuk bersuara.
"Padahal, demokrasi bukan acara lima tahunan di bilik suara. Demokrasi seharusnya hidup dalam percakapan sehari-hari, dalam keputusan kecil, dalam keberanian untuk bicara dan berbuat," jelas Anies.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah milik seluruh rakyat, bukan hanya segelintir kelompok.
"Indonesia ini bukan hanya milik segelintir, tapi milik kita semua," tegasnya.
Berita Terkait
-
Getar Haru dan Bangga Rossa di Panggung Istana, Lantunkan Doa untuk Indonesia di HUT ke-80
-
Wamen Irene Umar: Indonesia Satu-satunya Negara yang Rayakan Hari Kemerdekaan Secara Meriah
-
Boris Bokir hingga Danilla Jadi Petugas Upacara Penurunan Bendera, Wujudkan Impian Terakhir Gustiwiw
-
Sentilan Ajil Ditto di Hari Kemerdekaan: Negara Sudah Merdeka, Tapi Orang-orangnya Belum
-
Kemal Palevi Unggah Karakter Iblis dari Demon Slayer di Hari Kemerdekaan, Sisipkan Pesan Menohok
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Belum Lunasi Pembayaran Pembelian Lahan, Taqy Malik Disentil Pakai Kisah Sahabat Nabi Muhammad
-
Dituduh Tabrak Lari Sampai Dicap Pembunuh, Nadya Almira Sampai Takut ke Alfamart
-
Badai Eks Kerispatih Daftarkan Gugatan Hak Moral, Siapa Tergugatnya?
-
Bintangi Tukar Takdir, Ini 8 Film Nicholas Saputra di Netflix
-
Tak Ada Job di TV Lagi, Tora Sudiro Bikin Program Sendiri di Youtube
-
Rumah Tangga Putri Tanjung Retak? Foto Nikah Raib, Warganet Curiga Sudah Pisah
-
Fitri Salhuteru Serang Balik Nikita Mirzani: Bintang Iklan Judol, Teriak Judol
-
Frankenstein Versi Guillermo del Toro Rilis Trailer Jelang Tayang, Ini Sinopsis Lengkapnya
-
Wanda Hamidah dari Sisilia: Tekan Pemerintah Indonesia Kawal Misi Kemanusiaan ke Palestina
-
Taqy Malik Diminta Kosongkan Lahan, Kini Ditantang Live Bareng Jelaskan Utang Rp 6,8 M