Suara.com - Roy Suryo bersama Rismon Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma atau akrab dipanggil dr Tifa membuat gebrakan baru.
Sebagai orang-orang yang vokal menuding ijazah kuliah Jokowi palsu, mereka tak hanya koar-koar saja namun melahirkan sebuah buku berjudul Jokowi's White Paper.
Mereka menyebut buku ini sebagai hadiah untuk 80 tahun Kemerdekaan Indonesia.
Tak hanya sekadar tulisan opini, mereka mengklaim isi buku dengan 700 halaman itu hasil investigasi dan analisis ilmiah dari para penulis.
Gambaran Umum Isi Buku Jokowi's White Paper
Secara umum buku ini mencakup beberapa hal mulai dari pendahuluan dan sejarah kecurigaan ijazah Jokowi, investigasi dan temuan, analisis ilmiah dari penulis dengan keahliannya masing-masing dan kesimpulan.
Buku ini memuat dokumentasi awal mula isu dugaan ijazah palsu Jokowi, termasuk pernyataan dari tokoh-tokoh nasional seperti Prof Mahfud MD dan mendiang Buya Syafii Maarif, yang memicu diskusi publik.
Para penulis mengaku melakukan investigasi langsung, termasuk mengunjungi Fakultas Kehutanan UGM untuk menelusuri skripsi Jokowi.
Mereka mengklaim menemukan sejumlah kejanggalan pada dokumen-dokumen yang mereka teliti.
Baca Juga: 7 Fakta Isi Buku Jokowi's White Paper Karya Roy Suryo Cs, Hampir 700 Halaman
Kemudian ada tiga analisi ilmiah dari masing-masing penulis, antara lain:
1. Digital Forensik
Rismon Sianipar melakukan analisis forensik digital terhadap ijazah yang beredar, termasuk membandingkan spektrum warna dan mendeteksi adanya overlapping detection pada watermark dan tanda tangan.
2. Telematika
Roy Suryo menyajikan analisis berbasis telematika untuk mendukung klaim mereka.
3. Neuropolitika
Dr Tifa melakukan kajian berbasis behavioral neuroscience untuk menganalisis pola perilaku politik.
Terakhir di bagian kesimpulan, mereka menyatakan berdasarkan hasil analisis bahwa skripsi Jokowi 99,9% palsu dan tidak mungkin menghasilkan ijazah yang asli.
Buku ini juga mencakup dokumentasi kasus-kasus terkait, seperti kriminalisasi terhadap orang-orang yang mempertanyakan ijazah Jokowi.
Berapa harga dan bagaimana cara belinya?
Buku Jokowi's White Paper memang belum ada dipasaran seperti toko buku.
Jika ingin mendapatkannya maka bisa pre order terlebih dahulu.
Cara pesannya juga gampang dengan komentar di akun X Dokter Tifa, Bali Game, Sentana, Langkah Update atau di channel YouTube Refly Harun dan kawan-kawannya.
Sementara itu untuk bukunya ada dua versi yakni edisi koleksi dan versi ekonomis.
dr Tifa menjelaskan perbedaan hanya pada kualitas kertas dan warna buku saja, sementara isinya sama.
Versi koleksi menggunakan kertas premium, dicetak full colour, dan memiliki banyak gambar berwarna dengan harga Rp500 ribu.
Sedangkan versi ekonomis dicetak dengan kertas standar dan berwarna hitam putih dengan harga Rp250 ribu.
Harga itu dibeberkan sebagai biaya ganti ongkos cetak dan penelitian saja karena mereka membuat itu tanpa bohir atau didanai pihak manapun.
"Kami benar-benar tidak pakai bohir dan kita menggunakan dana Anda semua untuk menghasilkan karya sebagus ini, ganti ongkos cetak, ganti tinta dan ganti riset kami itu harganya sekian. Tidak terlalu mahal untuk harga berkualitas," tutur dr Tifa.
Dia juga membuka kemungkinan akan ada lanjutan penelitian sebagai part kedua buku ini.
Beragam komentar netizen muncul dengan adanya Buku Jokowi's White Paper yang mulai diperjualbelikan ini.
"Jokowi sangat bermanfaat bagi mereka, nyatanya mereka mencari pekerjaan dan penghasilan dengan cara itu. tiva cs jual buku dapat uang, RH di youtube jual isu dapat uang," komentar netizen yang kontra.
"Mereka bukan orang kaleng-kaleng, beda dengan termul yang berpendidikan rendah," komentar netizen lain.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah
Berita Terkait
-
Status Hukum Naik Penyidikan, Dokter Tifa Makin Berani: Sebar Buku Jokowi's White Paper Tembus PBB
-
Alasan UGM Batalkan Peluncuran Buku Jokowi's White Paper, Ternyata Ini Isinya
-
Roy Suryo cs Rilis Buku Jokowi's White Paper, Kuliti Keaslian Ijazah Mantan Presiden di 700 Halaman
-
Seberapa Besar Kekayaan Roy Suryo yang Rilis Buku Jokowi's White Paper?
-
Semangat Diperiksa Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Janji Besok Datang Lebih Awal!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Letto Sulap Lagu Sandaran Hati Jadi Koplo di Synchronize Festival 2025
-
Ashanty Dilaporkan Mantan Karyawan, Diduga Dalangi Perampasan Aset
-
Richard Lee Cecar Hasan Nasbi: Jadi Komisaris BUMN karena Kedekatan atau Utang Jasa?
-
The Cottons Bahas Isu Keracunan MBG di Synchronize Fest, Ada 'Perdebatan' Kecil
-
Aksi Hindia di Synchronize Fest 2025, Bendera Palestina Berkibar di Layar Besar
-
Nonton Foo Fighters, Soleh Solihun Terkesan dengan Gaya Interaksi Dave Grohl
-
Nunung Srimulat: Kalau Gak Ditangkap, Mungkin Saya Sudah Mati
-
Sinopsis dan Alasan Nonton Genie, Make a Wish: Drama Baru Kim Woo Bin dan Bae Suzy di Netflix
-
Belum Lunasi Pembayaran Pembelian Lahan, Taqy Malik Disentil Pakai Kisah Sahabat Nabi Muhammad
-
Dituduh Tabrak Lari Sampai Dicap Pembunuh, Nadya Almira Sampai Takut ke Alfamart