"Semiskin-miskinnya warga NTT, makanan tidak pernah jadi masalah, apalagi sampai ngemis," ujarnya.
Honey juga menilai bahwa makanan bergizi yang ditampilkan dalam film bukanlah pangan lokal khas NTT, sehingga seakan menunjukkan ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Dia menilai pesan yang dibangun film tersebut lebih menekankan ucapan terima kasih kepada pejabat, ketimbang menggambarkan kondisi riil masyarakat.
Padahal, menurut Honey, banyak anak di NTT yang masih harus berjalan kaki sangat jauh untuk bersekolah dengan fasilitas yang minim.
Persoalan pemerataan pembangunan menurutnya jauh lebih mendesak untuk ditangani ketimbang sekadar bantuan makanan.
"Kalau jalan bagus, kami bisa beli benih dan jual hasil panen. Kalau pemerataan fasilitas pendidikan dan kesejahteraan guru diperhatikan, anak-anak kami bisa mendapat pendidikan yang baik," jelasnya.
Dia juga menilai bahwa program MBG yang dijadikan latar film bahkan tidak menjangkau seluruh desa di NTT.
Hal ini membuat film tersebut semakin dianggap tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.
Honey menekankan bahwa masyarakat NTT tidak ingin terus-menerus digambarkan sebagai kelompok yang miskin, bodoh, dan patut dikasihani.
Baca Juga: BPOM Siapkan Uji Lab Terkait Dugaan Food Tray MBG Mengandung Lemak Babi
"Karena aku orang NTT, jadi aku merasa harus speak for my people. Kita tuh nggak semenyedihkan dan seburuk itu. Tapi lihatlah, kita di-framing yang tahu lah ujung-ujungnya ke mana," tegasnya.
Dia menambahkan bahwa solusi untuk masalah stunting bukanlah sekadar bantuan makanan gratis, melainkan pembangunan infrastruktur dasar yang nyata.
"Kami cuma butuh akses, fasilitas, bahkan to be honest, kami nggak butuh makan bergizi gratis. Bukan itu jawaban untuk stunting. Kami butuh fasilitas pendidikan, jalan yang bagus, waduk atau dam untuk air," pungkas Honey.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Berita Terkait
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
Wajib Bekerjasama! Mitra dan Ka-SPPG Kunci Sukses Program MBG
-
Dorong Pelibatan Masyarakat, Urban Farming Jadi Jurus Baru Jaga Pasokan Bahan Baku MBG
-
Industri Pangan dan Chef Profesional Dukung MBG, Pastikan Keamanan dari Hulu ke Hilir
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
5 Serial Netflix Terpopuler Sepanjang Masa, Stranger Things Segera Tamat
-
Berani Laporkan Inara Rusli ke Polisi, Ternyata Wardatina Mawa Punya Backingan yang Tak Main-Main
-
5 Film Indonesia Raih Penonton Terbanyak di Hari Pertama Penayangan Sepanjang 2025
-
Sinopsis We Bury The Dead, Daisy Ridley Hadapi Zombie Jenis Baru
-
Rekomendasi Film Indonesia Genre Sci-fi di Netflix, Ceritanya Unik-Unik
-
Tahu Kabar Inara Rusli Dinikahi Pria Beristri Bukan Hoaks, Eva Manurung Ibu Virgoun Kejang-Kejang
-
Hotel Danau Toba Penuh Konflik Warisan, Diangkat ke Film Drama Komedi
-
Dipersatukan dengan Amanda Manopo, Kenny Austin Bocorkan Perannya di Series Paylater 2
-
7 Film Anime Masuk Daftar Eligible Oscars 2026
-
7 Rekomendasi Film Rio Dewanto, Legenda Kelam Malin Kundang Akhirnya Tayang di Bioskop