Entertainment / Music
Senin, 15 September 2025 | 19:30 WIB
Kabar Terbaru Penyanyi Cilik Enno Lerian (YouTube/MAIA ALELDUL TV)
Baca 10 detik
  • Enno Lerian kembali bermain film setelah 11 tahun vakum.
  • Popularitasnya sebagai penyanyi cilik justru membuatnya trauma.
  • Alasannya kembali ke dunia hiburan adalah untuk mencari uang.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Enno Lerian yang dikenal sebagai mantan penyanyi cilik belum lama ini membintangi film Hanya Namamu dalam Doaku.

Enno Lerian diketahui mulai berkarier sebagai penyanyi cilik pada 1992 di usia 9 tahun.

Penghargaan Anugerah Musik Indonesia 1997 sebagai Penyanyi Solo Cilik Terbaik pernah diraih Enno Lerian melalui lagu "Du Di Dam".

Bukan hanya menyanyi, Enno Lerian juga berakting dan menjadi presenter sejak kecil.

Enno Lerian sebenarnya tidak benar-benar menghilang. Ia masih membintangi sinetron maupun film meski tidak lagi berkarier sebagai penyanyi.

Namun Hanya Namamu dalam Doaku adalah film terbaru Enno Lerian setelah terakhir kali membintangi Bajaj Baru the Movie pada 2014.

Itu artinya, Enno Lerian kembali bermain film layar lebar setelah 11 tahun vakum.

Kepada Maia Estianty, Enno Lerian mengungkap alasannya kembali ke dunia hiburan Tanah Air.

Baca Juga: Sinopsis Orokamono no Mibun, Film Jepang yang Dibintangi Takumi Kitamura

Sebagai ibu empat anak, Enno Lerian mengaku kini lebih mementingkan uang ketimbang popularitas.

Justru popularitas yang membuat Enno Lerian sempat vakum, bahkan memutuskan menghilangkan tahi lalat di hidung yang menjadi ciri khasnya.

"Dulu pas jadi penyanyi cilik, bisa dibilang aku sibuk banget. Ada di titik mau keluar dari rumah, mau keluar dari mobil, susah," kenang Enno Lerian dalam konten yang dibagikan YouTube MAIA ALELDUL TV pada Minggu, 14 September 2025.

Di masa kejayaannya sebagai penyanyi cilik, Enno Lerian menyebut surat yang datang ke rumahnya sampai berkarung-karung.

Popularitas Masa Kecil Bikin Enno Lerian Trauma

Enno Lerian sampai jarang ikut study tour sekolah karena banyak orang mengenalinya.

Popularitas Masa Kecil Bikin Enno Lerian Trauma

Salah satu pengalaman kurang menyenangkan dialami Enno Lerian ketika study tour di Kebun Raya Bogor. Kala itu ia duduk di kelas 6 SD.

"Banyak pengunjung yang tau kalo aku Enno Lerian. Asli ya, aku dikerubungi sama orang banyak, terus teman-temanku tur," cerita Enno Lerian.

"Ada satu guru yang kerepotan ngurus aku. Mama papa jadi ikut karena mengantisipasi kalau ada apa-apa," sambungnya.

Oleh sebab itu, popularitas menjadi salah satu trauma yang dibawa Enno Lerian sejak kecil.

Enno Lerian bahkan membenci tahi lalat di hidungnya yang membuatnya mudah dikenali.

"Aku dulu punya tahi lalat di hidung. Makanya aku benci sama itu tahi lalat waktu dulu," beber Enno Lerian.

"Pantes agak pangling, ternyata tahi lalatnya udah nggak ada," sahut Maia Estianty yang juga baru menyadarinya.

Ketika ke mal pun, Enno Lerian harus menutupi wajahnya terutama hidungnya agar tidak dikenali.

"Sampai kututupin muka pakai topi, pokoknya gimana caranya hidungku nggak kelihatan supaya orang-orang nggak notice kalo aku Enno Lerian. Karena mau ngapa-ngapain susah," tutur Enno Lerian.

Dengan popularitas tersebut, Enno Lerian merasa tidak bisa menjadi manusia 'biasa' yang enjoy melakukan apa saja.

"Makanya kalau ditanya balik ke entertainment mau cari apa? Cari cuannya. Karena popularitasnya gue nggak mau," tandasnya.

Kontributor : Neressa Prahastiwi

Load More