Film Dia Bukan Ibu Sajikan Teror Mencekam dari Sosok Ibu yang Berubah Jadi Ancaman

Suara.com - PT Tripar Multivision Plus Tbk kembali menghadirkan film horor terbaru berjudul "Dia Bukan Ibu", yang dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air mulai 25 September 2025.

Disutradarai dan ditulis oleh Randolph Zaini, film ini menyuguhkan kisah menyeramkan tentang keluarga, identitas, dan sisi gelap seorang ibu yang seharusnya menjadi pelindung anak-anaknya.

Dalam keterangannya kepada awak media, Randolph Zaini menjelaskan bahwa tema utama film ini adalah keluarga, dengan fokus pada sosok ibu.

Namun, film ini menyajikannya dalam perspektif yang mengganggu dan tak biasa.

“Dia Bukan Ibu pada dasarnya membawa ide tentang ibu yang seharusnya menjadi rumah untuk anak-anaknya, namun bisa melakukan hal di luar nalar manusia,” ujar Randolph.

Ia menambahkan bahwa film ini menghadirkan misteri dan teror yang menuntun penonton ke arah ketidaknyamanan emosional dan psikologis.

Melalui pendekatan cerita yang kuat, penonton akan diajak mempertanyakan apa yang nyata dan apa yang tidak dalam hubungan antara anak dan ibu yang berubah menjadi mimpi buruk.

Produser film, Amrit Punjabi, turut memberikan bocoran menarik. Ia menyebut bahwa Dia Bukan Ibu menjadi upaya MVP Pictures untuk menyajikan sesuatu yang baru dalam genre horor Indonesia.

“Melalui film Dia Bukan Ibu, MVP Pictures melakukan pendekatan penceritaan yang berbeda di genre horor Indonesia,” ungkap Amrit.

Baca Juga: Joe Taslim Soal Peran di Mortal Kombat: Salah Sedikit Bisa Dibully Seluruh Dunia

“Teror yang ada berasal dari rumah sendiri, dari seorang ibu yang mengalami krisis identitas, hingga akhirnya muncul peristiwa-peristiwa yang melampaui logika," sambungnya lagi.

Menurut Amrit, film ini akan memberikan sensasi ketegangan yang melekat hingga usai menonton.

“Film ini akan membuat penonton merinding hingga ke dalam mimpi,” tuturnya penuh keyakinan.

Film Dia Bukan Ibu mengikuti kisah Yanti (diperankan oleh Artika Sari Devi), seorang ibu yang tinggal bersama dua anaknya, Vira (Aurora Ribero) dan Dino (Ali Fikry), setelah bercerai dari suaminya.

Awalnya, Yanti digambarkan sebagai wanita tangguh yang bangkit dari keterpurukan dan berhasil membuka bisnis salon kecantikan.

Namun, semuanya berubah ketika Yanti mulai menunjukkan perilaku yang tidak masuk akal. Ia mulai melukai pelanggan salonnya, bahkan menyerang anak-anaknya sendiri, lalu kembali bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Situasi ini membuat rumah mereka menjadi tempat yang penuh kecemasan, bukan lagi ruang aman.

Artika Sari Devi menyebut film ini bukan sekadar horor, tetapi juga menyentuh aspek yang lebih dalam terkait perempuan.

“Film ini juga berbicara tentang identitas perempuan dan refleksi terhadap tuntutan sosial,” jelas Artika.

Dengan atmosfer mencekam, akting kuat, dan cerita yang menyentuh sisi emosional keluarga, Dia Bukan Ibu menjanjikan pengalaman horor yang tidak hanya menakutkan, tetapi juga penuh makna.

Film ini siap memberi warna baru bagi perfilman horor Indonesia dan meninggalkan kesan mendalam bagi para penontonnya.