Entertainment / Music
Kamis, 18 September 2025 | 06:50 WIB
Bimbim Slank ditemui di Gang Potlot, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2024). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]

Suara.com - Maraknya penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam penciptaan musik mendapat tanggapan dari drummer Slank, Bimbim.

Dalam sebuah wawancara di Kemang Timur, Jakarta Selatan, Rabu, 17 September 2025, Bimbim mengakui bahwa karya yang dihasilkan AI bisa terdengar bagus, namun memiliki kelemahan yang kentara.

Menurutnya, musik yang diciptakan oleh AI sangat mudah dibedakan dari karya yang lahir dari sentuhan tangan manusia.

Bimbim Slank  [Instagram]

"Bagus sih, cuma ketahuan. Maksudnya, ketahuan yang mana manusia, yang mana AI sekarang ini," ujar Bimbim.

Bimbim menjelaskan bahwa AI bekerja sangat teoretis dan terpola, mengikuti rumus-rumus yang sudah ada untuk menghasilkan sebuah karya.

"AI itu kalau dibikin untuk musik itu, teorinya, teori lirik seperti ini, jalannya begini, hasilnya begini. Main musik pianonya seperti ini, diminta orang seperti ini, hasilnya begini," terangnya.

Hal ini sangat kontras dengan proses kreatif manusia yang jauh lebih dinamis dan penuh eksplorasi tak terduga.

"Tapi kalau manusia, dia bisa dinamis, explore segala macam," kata Bimbim.

Ia meyakini, seorang musisi sejati dapat dengan mudah mengidentifikasi apakah sebuah lagu dibuat oleh AI atau bukan.

Baca Juga: Bimbim Slank Anggap Royalti Cuma Uang Kecil Buat Jajan, Malas Ribut Kayak Ahmad Dhani dan Once

"Dan kalau musisi dengerin, 'Ah, ini AI', ketahuan," tutur Bimbim.

Slank (Instagram/@slankdotcom)

Oleh karena itu, Bimbim tidak memandang penggunaan AI dalam menciptakan karya musik sebagai ancaman.

Ia lebih menilainya sebagai sebuah fenomena kreatif yang memunculkan hal-hal lucu dan tak terduga di dunia maya.

"Tapi kreatif sih, banyak bisa menciptakan lagu. Kan banyak cewek-cewek jadi Iwan Fals di AI, yang lagunya kritik semua, tapi mukanya jilbaban gitu kan," ungkap Bimbim.

Pada akhirnya, Bimbim merasa Slank tidak perlu bersaing dengan AI, dan hanya menganggapnya sebagai sebuah variasi hiburan yang unik.

"Nggak apa-apa sih. Nggak kesaing, malah lucu," pungkasnya.

Load More