Entertainment / Gosip
Minggu, 21 September 2025 | 12:26 WIB
Tompi Kritik Menkeu Purbaya. (Kolase Instagram)

Suara.com - Tompi mengungkapkan keresahannya setelah ada kebijakan baru dari Menteri Keuangan baru Purbaya Yudhi Sadewa.

Kebijakan itu adalah menggelontorkan uang yang tersimpan di Bank Indonesia ke Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara.

Tujuannya agar uang masuk sistem perekonomian. Bank yang punya banyak uang akhirnya bisa menurunkan suku bunga pinjaman sehingga orang tak sungkan untuk meminjam uang dalam membangun bisnis.

Namun menurut Tompi, kenyataan di lapangan belum seperti yang diharapkan sang menteri.

Menurut penyanyi sekaligus dokter kecantikan ini, bunga pinjaman di bank masih sangat tinggi.

Kritik Tompi ke Menkeu Purbaya. (X/dr_tompi)

"Sudah diguyur 200 T tapi bunga pinjaman masih tinggi aja, nyaris nggak gerak dari bunga lama," kicaunya di akun X miliknya pada Sabtu, 20 September 2025.

Dia langsung meminta penjelasan pada Menkeu Purbaya.

Jika tak ada perubahan dan malah mengendap di bank Himbara, ekonomi tak akan jalan.

"Gimana nih pak menkeu? Kalau masih tinggi bgini, dana itu akan ngendap ajaa ntar di bank. Bukankah niatnya menggerakkan ekonomi?" pungkasnya.

Baca Juga: Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?

Tak hanya Tompi, beberapa netizen kini semakin takut dengan kebijakan Menkeu Purbaya yang awalnya dinilai sebuah gebrakan baru.

"Aku takut bank dikejar target penyerapan terus nanti analisa data dilonggarin biar yang ngajuin pinjaman pada lolos, kalo udah gitu kredit macet siap menanti," komentar netizen.

Ada pandangan lain juga dari netizen soal uang yang digelontorkan ke bank Himbara ini.

"Mau bunga diturunin pun untuk pengusaha menengah bawah pikir-pikir mau ambil, daya beli masyarakat lagi gak nentu.
Yang menghidupi umkm bawah justru mas-mas plecit, cicilan harian modal 5 ribu dan mingguan 20 ribu tentram. Wkwkwk," komnetar netizen lain.

Sebelumnya, Ekonom Universitas Indonesia, Jahen F. Rezki, menyebut kebijakan Menteri Purbaya bukan solusi dari masalah perekonomian di Indonesia.

"Jika Anda hanya menyuntikkan uang ke sektor perbankan, sementara tidak ada yang mau meminjam, maka sektor perbankan kemungkinan besar akan menggunakan uang itu untuk membeli surat utang pemerintah lagi," jelasnya melalui diskusi virtual pada 12 September 2025.

Kontributor : Tinwarotul Fatonah

Load More