Entertainment / Gosip
Selasa, 28 Oktober 2025 | 12:59 WIB
Indro Warkop usai jadi saksi nikah putri Tora Sudiro, Azzahra Nabila Sudiro di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (25/8/2024). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Baca 10 detik
  • Para personel Warkop DKI semuanya aktivis di zamannya
  • Warkop DKI pilih kritik pemerintah ketika itu lewat kesenian
  • Para personel Warkop DKI merasa punya tanggung jawab untuk kritik pemerintah

Suara.com - Komedian senior Indro Warkop mengungkapkan metode cerdas yang digunakan oleh grup lawak Warkop DKI untuk menyuarakan kritik sosial, khususnya kepada pemerintah di era Orde Baru.

Hal ini disampaikannya saat menjadi bintang tamu dalam podcast Merry Riana, yang tayang di YouTube pada Senin, 27 Oktober 2025.

Indro menegaskan bahwa sikap kritis terhadap pemerintah merupakan sebuah tanggung jawab yang selalu ia pegang teguh bersama mendiang Dono dan Kasino.

"Mengkritisi, tetap. Saya punya tanggung jawab terhadap itu," ujar Indro Warkop.

Aktor berusia 67 tahun itu menjelaskan bahwa seluruh personel Warkop DKI pada dasarnya adalah para aktivis.

Namun, mereka memilih jalur yang berbeda dari demonstrasi di jalanan untuk menyuarakan kegelisahan mereka.

Bagi mereka, Warkop DKI menjadi sebuah 'kendaraan' strategis untuk melanjutkan perjuangan aktivisme mereka.

"Zaman dulu tuh, mereka semua aktivis. Tapi ketika punya Warkop ini, seolah-olah punya 'kendaraan'," ungkapnya.

Indro kemudian menegaskan bahwa perjuangan dan kritik mereka disalurkan sepenuhnya melalui karya seni dan lawakan.

Baca Juga: PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?

"Oke, kami berjuang di sini nih. Kami kritisi dengan berkesenian. Kami nggak di jalan," kata Indro.

Metode ini terbukti efektif, memungkinkan Warkop DKI untuk menyampaikan sindiran-sindiran tajam yang dibalut komedi, sehingga dapat diterima masyarakat luas sekaligus membuat 'telinga' penguasa memerah.

Load More