Entertainment / Film
Rabu, 29 Oktober 2025 | 20:45 WIB
Dinda Hauw dan Rey Mbayang. [Instagram]
Baca 10 detik
  • Dinda Hauw dan Rey Mbayang debut main film horor internasional.

  • Dinda tertarik karena cerita bagus dan kembali berakting dengan suami.

  • Rey Mbayang hadapi kendala bahasa dengan sutradara film asal Australia.

Suara.com - Pasangan Dinda Hauw dan Rey Mbayang membuat gebrakan baru dalam karier akting mereka.

Keduanya menjajal genre horor untuk pertama kalinya lewat sebuah film.

Film yang menandai debut horor Rey Mbayang dan Dinda Hauw berjudul Ritual Gaib: Nyai Randasura.

Ini bukan proyek biasa, melainkan sebuah film kolaborasi lintas negara antara sineas Indonesia dan Australia.

Ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Selasa (28/10/2025), Dinda Hauw membeberkan alasannya berani menerima tawaran yang membawanya keluar dari zona nyaman.

Aktris kelahiran 1996 ini menyebut, ada dua faktor utama yang membuatnya tertarik, yakni kekuatan cerita dan kesempatan beradu akting kembali dengan sang suami.

"Karena ya menarik ya, pertama ceritanya bagus. Kedua, kami bisa main bareng berdua di sini,” kata Dinda Hauw.

Dinda Hauw dan Rey Mbayang (Instagram/@dindahw)

Ia menambahkan, film ini menjadi ajang pembuktian sekaligus momen untuk mengeksplorasi kemampuan aktingnya di luar peran drama keluarga yang selama ini lekat dengannya.

“Aku selama ini kan kebanyakan main di drama, film tentang keluarga. Jadi pengin tahu aja rasanya main di film horor tuh seperti apa,” sambung Dinda Hauw.

Baca Juga: Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan

Sementara itu, pengalaman berbeda dirasakan oleh Rey Mbayang.

Ia mengaku sangat antusias bisa bekerja di bawah arahan sutradara internasional, meski sempat menghadapi tantangan unik.

Pelantun "Di Sepertiga Malam" ini tak menampik adanya kendala komunikasi, terutama soal perbedaan makna dan istilah saat proses syuting berlangsung.

“Seru banget sih, mungkin lebih ke detail juga. Untuk kendala bahasanya, kami sama-sama paham, cuma kadang ada istilah dari mereka yang beda sama kita,” ujar Rey Mbayang.

Ia bahkan memberi contoh spesifik istilah yang sempat membuatnya perlu berdiskusi lebih dalam untuk menyamakan persepsi dengan sang sutradara.

“Kadang kayak istilah ‘geram’ atau ekspresi tertentu gitu yang beda arti, jadi kami lebih banyak waktu buat diskusi,” tambah Rey.

Load More