Entertainment / Gosip
Selasa, 04 November 2025 | 19:11 WIB
Mantan karyawan Ashanty, Ayu Chairun Nurisa saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Kamis malam, 16 Oktober 2025 [Suara.com/Tiara Rosana]
Baca 10 detik
  • Mantan karyawan Ashanty ditahan atas kasus penggelapan
  • Mantan karyawan buka peluang damai jika Ashanty mau cabut laporan
  • Mantan karyawan siap bertarung di pengadilan

Suara.com - Ayu Chairun Nurisa, mantan karyawan Ashanty kini sudah berstatus tersangka kasus penggelapan dan ditahan di Polres Tangerang Selatan sejak 25 Oktober 2025.

Pengacara Ayu Chairun Nurisa, Stifan Heriyanto memberikan informasi terkait kondisi kliennya yang hampir 2 minggu di penjara.

"Sejauh ini Ayu baik-baik saja," kata Stifan Heriyanto ditemui di Polres Jakarta Barat pada Selasa, 4 November 2025.

Setelah berada di dalam penjara, Ayu membuka peluang damai dengan Ashanty terkait laporannya. Selain dilaporkan, ia juga melaporkan Ashanty dalam kasus perampasan aset.

"Tapi pada dasarnya, Ayu bila memang ini ada peluang untuk bisa berdamai, Ayu lapang dada, siap untuk berdamai, siap mencabut laporannya," ungkap Stifan.

Namun, kesiapan untuk berdamai ini bukan tanpa syarat.

Ayu Chairun Nurisa akan mengambil langkah tersebut jika pihak Ashanty juga bersedia melakukan hal yang sama. Jika tidak, ia siap melanjutkan pertarungan hukumnya.

"Namun kalau memang dari pihak lawan masih mau terus ya kita juga akan kawal terus terhadap laporan-laporan Ayu itu," tegasnya.

Syarat utama yang diajukan untuk perdamaian adalah kedua belah pihak harus saling mencabut laporan polisi yang telah dibuat.

Baca Juga: Jelang Sidang Lawan Ashanty, Ayu Chairun Nurisa Ajukan Penangguhan Penahanan

"Ya iya sih, kalau damai ya masing-masing pihak saling cabut LP, gitu," jelas Stifan.

Peluang damai ini bisa saja terjajaki dalam pertemuan antara kedua tim kuasa hukum yang dijadwalkan pada 7 November mendatang.

Meski agenda utamanya membahas masalah ketenagakerjaan, Stifan mengaku pihaknya terbuka jika pembicaraan mengarah ke perdamaian.

"Sebenarnya sih lebih ke bipartit ya, ke terkait ketenagakerjaan aja sih, namun kalau memang nanti ada senggol ke sana, welcome, kita welcome kok," ujarnya.

Load More