-
Video Paul Shady asal Papua viral karena mengkritik oknum mahasiswa penerima beasiswa yang merusak citra daerahnya.
-
Paul mendukung tulisan Desy Aices yang menyoroti perilaku negatif sebagian mahasiswa Papua.
-
Ia mengajak anak muda Papua untuk memanfaatkan kesempatan kuliah dan media sosial secara positif.
Suara.com - Sebuah video yang diunggah oleh konten kreator asal Papua, Paul Shady (@itspaulshady), menjadi viral dan memicu diskusi hangat di kalangan warganet.
Dalam videonya, Paul secara terbuka mengkritik perilaku segelintir oknum mahasiswa Papua.
Terlebih para penerima beasiswa yang dinilai telah menyia-nyiakan kesempatan emas untuk menempuh pendidikan dan justru merusak nama baik daerahnya.
Video tersebut dibuat sebagai respons terhadap tulisan viral dari Desy Aices, seorang mahasiswi IPB asal Asmat, Papua, yang lebih dulu menyuarakan keprihatinannya.
Paul Shady menyoroti bagaimana perilaku negatif seperti mabuk-mabukan dan membuat keributan oleh beberapa oknum mahasiswa asal Papua telah menciptakan stigma buruk yang berdampak pada semua mahasiswa asal Papua.
"Sukanya mabuk-mabukan, tapi pas susah cari kos-kosan malah marah. Mau salahkan siapa?" ujar Paul dalam pembukaan videonya, merangkum inti masalah yang sering terjadi.
Paul Shady setuju penuh dengan kritik yang dilontarkan Desy. Ia menyoroti tulisan Desy yang berbunyi yang menyoroti oknum mahasiwa yang kerap bikin onar di perantuan.
"Maksudnya kamu sekolah-kuliah dan hidup pake beasiswa baru tidak ukir prestasi tapi mabuk trus buat masalah, bikin anak, kas tunjuk taring tuh biar apa?!".
Menurut Paul, kalimat ini dengan tajam menangkap kekecewaan banyak pihak terhadap oknum mahasiswa yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Detik-detik Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas, 2 Minggu Jaga Jasad Ibu Cuma Minum Air Putih
Ia menegaskan bahwa yang dikritik adalah "oknum," bukan seluruh mahasiswa Papua.
Dampak dari perilaku segelintir orang ini, lanjut Paul, sangat merugikan. Mahasiswa Papua lain yang serius belajar dan menjaga sikap menjadi korban, salah satunya adalah kesulitan dalam mencari tempat tinggal atau kos.
Pemilik kos menjadi ragu bahkan enggan menerima penyewa dari Indonesia Timur karena khawatir tempatnya akan dijadikan lokasi keributan.
"Bikin kita yang hidupnya normal atau yang hidupnya lurus-lurus aja jadi ikut terkena dampaknya," jelas Paul, yang juga memiliki pengalaman menempuh pendidikan di Semarang.
Selain itu, kritik Desy yang juga diamini oleh Paul adalah mengenai penggunaan media sosial.
Alih-alih memanfaatkan platform digital untuk membangun personal branding dan memperluas jaringan karir, beberapa oknum justru menggunakannya untuk memamerkan gaya hidup yang tidak pantas, seperti minum-minuman keras.
Berita Terkait
-
Detik-detik Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas, 2 Minggu Jaga Jasad Ibu Cuma Minum Air Putih
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Masih 28 Tahun, Istri Zohran Mamdani Wali Kota Muslim New York Disebut Punya Aura Putri Diana
-
Anak Menteri Keuangan Yudo Sadewa Kembali Bikin Geger: Kritik Pedas Orang Indonesia Mabok Agama
-
Terpopuler: Mobil Captain Seat Termurah, Pria Tabrakkan Diri ke Tanah Abang
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Debut Jadi Sutradara, Iko Uwais Sumbangkan Hasil Penjualan Tiket Film Timur untuk Korban Bencana
-
Soundrenaline 2025: Revolusi 'Sana-Sini' yang Menghidupkan Denyut Nadi Musik Indonesia
-
Di Balik Layar Film Modual Nekad: Totalitas Gisel, Hijab 'Natal' Gempi hingga Strategi Gading Marten
-
Shooting Star, Sebuah Surat Cinta untuk Kehilangan yang Belum Usai dari Eileen Pandjaitan
-
Sinopsis Film Semua akan Baik-Baik Saja: Disutradarai Baim Wong, Reza Rahadian Jadi Pemeran Utama
-
Disebut Simpanan Ridwan Kamil, Ini Sosok Safa Marwah Sahabat Dinar Candy
-
Deretan Drama Korea Kim Woo Bin, Pernah Jadi Jin Ajaib!
-
Film Malam 3 Yasinan: Debut Menantang Shalom Razade dan Hamish Daud
-
Deretan Drama Korea Genre Komedi Romantis Sepanjang 2025, Bisa Ditonton di Netflix!
-
Sinopsis His & Hers, Kisah Jurnalis Ungkap Kasus Pembunuhan Penuh Misteri