Entertainment / Music
Sabtu, 22 November 2025 | 11:42 WIB
Konser tunggal Jae Park, atau yang kini lebih dikenal sebagai eaJ, bertajuk 'The 1/9 Tour' sukses digelar di Basket Hall, GBK Senayan, Jakarta, pada Jumat, 21 November 2025. [Suara.com/Sumarni]
Baca 10 detik
  • Konser eaJ di Jakarta tidak hanya penuh hiburan, tetapi juga menghadirkan interaksi hangat, energi tinggi, dan momen emosional yang meninggalkan kesan mendalam bagi para penggemar.

  • eaJ memanfaatkan panggungnya untuk menyuarakan kemanusiaan, mulai dari membawa bendera Palestina, menggalang dana amal, hingga menampilkan pesan-pesan solidaritas yang kuat sepanjang konser.

  • Meski tampil dalam kondisi tidak prima, eaJ tetap totalitas dan menunjukkan dedikasi tinggi, sekaligus membuktikan bahwa popularitasnya digunakan untuk tujuan yang lebih bermakna daripada sekadar pertunjukan musik.

Suara.com - Konser tunggal Jae Park, atau yang kini lebih dikenal sebagai eaJ, bertajuk 'The 1/9 Tour' sukses digelar di Basket Hall, GBK Senayan, Jakarta, pada Jumat, 21 November 2025.

Konser berlangsung begitu meriah, penuh kehangatan, serta meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang hadir malam itu.

Tidak hanya menyuguhkan penampilan musikal yang memukau, eaJ juga memanfaatkan panggungnya untuk menyuarakan pesan kemanusiaan, membuat konser ini terasa semakin bermakna.

Lantas seperti apa keseruannya? Mari kita kupas tuntas konser 'The 1/9 Tour' eaJ di Jakarta.

Tepat pukul 20.15 WIB, lampu-lampu panggung meredup sebelum kemudian disambut sorakan ribuan penonton ketika eaJ muncul mengenakan setelan serba hitam. Ia tampil dengan iringan live band.

“Indonesia siap? Angkat tangan kalian!” serunya lantang, dan seketika suasana Basket Hall pecah oleh teriakan antusias penonton.

Sebagai pembuka, mantan member Day6 ini langsung memberikan gebrakan dengan dua lagu andalannya, Right Where You Left Me dan Friendly Fire, yang dibawakan tanpa jeda. Suasana mendadak memanas, dan nyanyian massal pun menggema dari seluruh penjuru venue.

Konser tunggal Jae Park, atau yang kini lebih dikenal sebagai eaJ, bertajuk 'The 1/9 Tour' sukses digelar di Basket Hall, GBK Senayan, Jakarta, pada Jumat, 21 November 2025. [Suara.com/Sumarni]

Seusai lagu kedua, eaJ pun menyampaikan rasa kagumnya terhadap antusiasme penggemar di Indonesia.

“Indonesia sangat menyenangkan berada di sini. Indonesia terima kasih. Tidak mudah kalian ke sini. Kalian ke sini setelah pulang kerja kan? Wow,” ujarnya dengan tulus, membuat penonton makin histeris.

Baca Juga: Gelar Konser Akbar 30 Tahun, Opick Akan Berikan Sajian Spesial buat Gen Z

Memasuki lagu ketiga, eaJ memberikan kejutan. Dia membawakan Ruin My Life sambil turun dari panggung utama dan berjalan ke arah tribune sebelah kanan.

Aksi ini membuat para penonton yang berada di area tersebut sontak bersorak bahagia.

Tak hanya bernyanyi, eaJ juga menyapa fans satu per satu, menciptakan momen interaksi yang intim dan jarang dilakukan oleh banyak musisi internasional.

Setelah kembali ke panggung, ia melanjutkan konser dengan lagu populer In My Civic, dan lagi-lagi energi penonton membuatnya terkesan.

“Ini sangat gila. Aku minta maaf, kalian energinya luar biasa. Terima kasih banyak,” ucapnya sambil tersenyum lebar.

Keseruan berlanjut ketika eaJ kembali turun panggung, kali ini menuju tribune sisi kiri untuk menyanyikan Mad. Dalam momen ini terjadi sesuatu yang tak terlupakan, seorang penonton menyerahkan bendera Palestina kepadanya.

Tanpa ragu, eaJ mengangkat dan membawa bendera tersebut sepanjang lagu, sebuah gestur yang langsung mengundang sorakan dukungan dan menguatkan pesan kemanusiaan yang ingin ia sampaikan melalui konser ini.

Setelahnya, ia melanjutkan dengan lagu Enemy. Bila sebelumnya ia “blusukan” ke area tribune, kali ini eaJ turun langsung ke barisan standing.

Penonton yang berada di area tersebut dibuat terkejut sekaligus histeris melihat idolanya begitu dekat. Enemy pun menggema di seluruh gedung, dinyanyikan bersama oleh ribuan suara yang menyatu dalam satu harmoni besar.

Pesan kemanusian yang bikin haru

Seperti yang telah disampaikan sejak awal, konser solo eaJ bukan sekadar hiburan. Di balik energi dan kemeriahan panggung, sang musisi menyelipkan banyak pesan kemanusiaan yang kuat.

Sejak awal penampilan, eaJ membawa bendera Palestina yang ia pegang sepanjang konser, sebagai simbol solidaritas terhadap masyarakat yang tengah mengalami krisis kemanusiaan.

Tidak berhenti di situ, eaJ juga memperkenalkan kampanye amalnya di hadapan ribuan penonton. Ia mengumumkan kolaborasinya dengan Rockologist, brand asal Yogyakarta, untuk menjalankan proyek penggalangan dana.

Konser tunggal Jae Park, atau yang kini lebih dikenal sebagai eaJ, bertajuk 'The 1/9 Tour' sukses digelar di Basket Hall, GBK Senayan, Jakarta, pada Jumat, 21 November 2025. [Suara.com/Sumarni]

“Ini adalah pin berlambang Palestina buatan Indonesia. Kita juga jual gelang Palestina,” ujarnya dari atas panggung sembari memperlihatkan pin dan gelang yang dimaksud.

Sang idol menegaskan bahwa 100 persen keuntungan dari penjualan pin dan gelang tersebut akan disumbangkan untuk para korban genosida di Palestina.

“Karena orang-orang di sana sekarang membutuhkan bantuan kita. 100 persen keuntungannya untuk Palestina,” lanjutnya.

Ajakan itu pun disambut sorakan haru dari para penggemar.

“Tolong apabila kalian punya waktu, lihat websitenya. Dan beli ini,” tambahnya lagi.

Momen emosional kembali hadir ketika eaJ membawakan lagu When The Rain Stops. Di layar besar panggung, muncul tulisan “No Child Deserve to Die”, sebuah pesan kuat yang menegaskan dukungannya terhadap hak-hak anak dan kemanusiaan.

Banyak penonton mungkin tidak menyadari bahwa pakaian yang ia kenakan pun sarat makna. Kaos hitamnya tertulis frase “Until All Have Heard”, mencerminkan kepeduliannya agar pesan kemanusiaan terus disuarakan hingga terdengar oleh semua.

Dengan berbagai aksi dan pernyataan tersebut, eaJ menunjukkan dirinya sebagai musisi yang menggunakan panggung dan suaranya secara bertanggung jawab.

Di akhir konser, ia kembali menegaskan sikap kemanusiaannya dengan mengajak seluruh penggemar berteriak lantang, “Free Free Palestina,” menutup malam itu dengan seruan solidaritas yang menggema.

Kondisi tak prima tapi tetap tampil totalitas

Pantauan Suara.com menunjukkan bahwa eaJ sebenarnya tidak tampil dalam kondisi fisik yang sepenuhnya prima saat menggelar konser “The 1/9 Tour” di Jakarta.

Sepanjang pertunjukan, ia terlihat berjalan sedikit pincang, menandakan adanya cedera.

Meski demikian, tidak sekalipun ia mengeluh atau memperlihatkan rasa sakit di hadapan penggemarnya. Justru sebaliknya, eaJ tetap tampil total, menunjukkan profesionalisme dan dedikasi yang luar biasa kepada ribuan penonton yang hadir.

Kondisi tersebut sama sekali tidak mengurangi energi panggungnya. Sepanjang konser, eaJ tetap melakukan aksi-aksi yang membuat penonton terpukau, mulai dari blusukan hingga jingkrak-jingkrak mengikuti hentakan musik. 

Selain lagu-lagu yang telah disebutkan sebelumnya, eaJ juga membawakan sejumlah tembang hits yang membuat konser terasa semakin lengkap.

Deretan lagu penuh emosi dan dinamika seperti Safe in The Rain, Red, Castle in The Sky, Typical Story, Lennon, hingga Put It On Me turut meramaikan setlist semalam. 

Konser tunggal Jae Park, atau yang kini lebih dikenal sebagai eaJ, bertajuk 'The 1/9 Tour' sukses digelar di Basket Hall, GBK Senayan, Jakarta, pada Jumat, 21 November 2025. [Suara.com/Sumarni]

Kejutan yang bikin berkaca-kaca

Menjelang penutupan konser, ketika eaJ telah berpamitan kepada para penggemar dan bersiap meninggalkan panggung, sebuah kejutan spesial tiba-tiba muncul dari arah layar utama.

Fan project berupa video berisi pesan dukungan diputar, diiringi lagu You'll Be in My Heart milik Phil Collins yang membuat suasana di dalam venue seketika berubah haru.

Begitu melihatnya, eaJ tampak berkaca-kaca. Ia memandang para penonton dengan tatapan sendu, membuat ribuan penggemar spontan kembali bernyanyi bersama untuk menyemangatinya.

Terhanyut oleh emosi, eaJ kemudian berjalan perlahan menuju bagian depan panggung. Di momen penuh kehangatan itu, ia tiba-tiba bersimpuh sebagai bentuk rasa terima kasih yang begitu dalam atas dukungan penggemar selama ini.

“Terima kasih. Kalian tidak tahu, ini sangat berarti bagiku. Tiga ribu orang di sini mendukungku,” ucapnya dengan suara bergetar, membuat suasana semakin emosional.

Ia melanjutkan, “Ya, mungkin kita telah melakukannya, mungkin kita telah menyelamatkan satu sama lain,” sambil masih menahan air mata yang hampir jatuh.

Meski begitu, eaJ segera mencoba mengembalikan suasana agar tidak terlalu sendu.

“Aku tidak boleh nangis. Kalian tahu kenapa? Karena kita akan menyanyikan satu lagu lagi," ujarnya membuat penonton pun bersorak, mengetahui bahwa masih ada satu momen spesial menanti mereka.

Untuk menutup konsernya di Jakarta, eaJ memilih The Only Exception milik Paramore sebagai lagu pamungkas.

Lagu ini dinyanyikan dengan penuh perasaan, baik oleh eaJ maupun para penggemar yang turut bernyanyi dari awal hingga akhir. 

Konser yang berlangsung hampir 2 jam ini membuktikan bahwa 'The 1/9 Tour' milik eaJ di Jakarta bukan hanya menjadi ajang hiburan penuh energi, tetapi juga bukti bagaimana seorang musisi dapat memanfaatkan popularitasnya untuk menyuarakan isu-isu kemanusiaan.

eaJ mengajarkan bagaimana seharusnya public figure menggunakan suaranya dengan benar. Salut!

Load More