Entertainment / Gosip
Senin, 01 Desember 2025 | 14:13 WIB
Inul Daratista di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Jakarta, Senin (22/1/2024) [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Baca 10 detik
  • Inul Daratista menyampaikan duka mendalam atas bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh dan sebagian Sumatra.

  • Ia mengkritik keras oknum pejabat dan politisi yang dinilai sibuk pencitraan di tengah penderitaan warga, sementara bantuan nyata berjalan lambat.

  • Inul menegaskan bahwa aksi cepat dan terstruktur dari negara lebih dibutuhkan daripada foto-foto pencitraan, seraya berharap penanganan di lapangan membaik demi para korban.

Suara.com - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang meluluhlantakkan wilayah Aceh dan sebagian besar Sumatra memantik keprihatinan mendalam dari pedangdut kondang, Inul Daratista.

Tak hanya menyampaikan rasa belasungkawa, istri Adam Suseno ini juga meluapkan emosinya terhadap perilaku oknum pejabat dan politisi yang dinilai hanya memanfaatkan momen bencana untuk pencitraan semata.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Senin, 1 Desember 2025, Inul membagikan ulang video pidato Gubernur Aceh yang tengah membahas situasi darurat di wilayah tersebut.

Dalam keterangan videonya, pemilik Goyang Ngebor ini mengaku kehabisan kata-kata melihat penderitaan para korban.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga kita di Aceh dan bagian Sumatra yang lain, ya Allah.. enggak bisa berkata-kata. Dari kemarin-kemarin lihat begini kepikiran, banyak sekali bencana," tulis Inul mengawali unggahannya.

Namun, nada tulisan Inul berubah tajam ketika menyinggung respons pihak-pihak tertentu terhadap bencana ini. 

Dia menyindir keras mereka yang sibuk memoles citra di tengah tangisan rakyat, sementara bantuan nyata dinilai lamban.

"Sedangkan yang lain dengan keadaan begini mulai pada pencitraan semua!! Preeetttlah!!!" ketus Inul.

Ibu satu anak ini menyoroti masalah korupsi dan kesenjangan sosial yang menurutnya menjadi akar kemunduran penanganan masalah di negeri ini.

Baca Juga: Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar

"Sampai 1000 tahun enggak akan bisa maju. Kemunduran yang terjadi, pada korupsi memperkaya diri. Yang kaya makin kaya, yang miskin sampai ke matek-matekan," lanjutnya dengan menohok.

Lebih lanjut, Inul menegaskan bahwa dalam situasi darurat seperti banjir bandang di Sumatra saat ini, yang dibutuhkan adalah aksi nyata dari negara yang gesit dan terstruktur, bukan sekadar kehadiran sosok-sosok partai politik yang hanya datang untuk dokumentasi.

"Mulai banyak yang pencitraan turun lapangan, harusnya langsung action... Dan action dari negara yang harus jadi pencitraan kalau penanganannya gesit. Bukan sosok-sosok partai yang pada foto-foto ampun dah ah!!" tegas perempuan 46 tahun tersebut.

Dia menekankan pentingnya meminimalisir kekacauan dan kelaparan di lapangan. Inul tampak jengah melihat pola lama di mana pihak-pihak tertentu seolah lepas tangan jika situasi memburuk, namun paling depan saat sesi foto.

"Kalau sudah begini lepas tangan, semua. Enggak ada yang mau disalahkan tapi turun lapangan pada pencitraan, foto-foto sama yang kesusahan, capek deh," tutup Inul seraya mendoakan jalan terbaik bagi para korban.

Sebagai informasi, wilayah Sumatra, khususnya Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, tengah dikepung bencana hidrometeorologi basah sejak akhir November 2025.

Load More