Entertainment / Gosip
Senin, 15 Desember 2025 | 13:29 WIB
Kontroversi Zulhas di Aceh: Asyik Santap Sate Pakai Cerutu Saat Warga Korban Banjir Masih Kelaparan! (Dok. Istimewa)
Baca 10 detik
  • Video Zulkifli Hasan makan sate santai di Aceh saat momen kunjungan bencana viral dan memicu kontroversi.
  • Gaya makan sambil cerutu dinilai netizen tak empatik dibanding kondisi korban banjir yang kesulitan makan.
  • Publik menyoroti etika, waktu, dan gestur pejabat di tengah situasi krisis bencana.

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan terlihat kembali ke Aceh untuk meninjau langsung korban bencana banjir bandang baru-baru ini. 

Namun, kehadirannya kembali menuai kontroversi usai sebuah video singkat beredar luas di media sosial, membagikan dirinya tengah bersantap santai di sebuah rumah makan Sate Tubaka di Aceh. 

Waktu kemunculannya yang beririsan dengan kunjungan ke lokasi bencana membuat tayangan ini langsung kembali menjadi sasaran amarah netizen.

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @aceh.indonews, suasana saat itu terlihat kasual. Zulhas, sapaan akrabnya menikmati makanan bersama beberapa orang lain di meja panjang penuh piring sate dan lauk khas Aceh. 

"Zulhas menikmati kuliner Aceh di sela-sela kunjungan ke lokasi bencana di Aceh," tulis akun tersebut.

Zulhas duduk tenang, sambil menghisap cerutu sesekali di tangan kirinya, sementara tangan kanan menyuap makanan. Gesturnya santai, bahkan oleh sebagian warganet dinilai terlalu rileks untuk situasi yang sedang dihadapi daerah tersebut. 

Tidak tampak ekspresi tergesa atau suasana kerja lapangan; yang terlihat justru momen makan yang nyaman. Unggahan yang pertama kali dibagikan Instagram Sate Tubaka itu diberi keterangan ucapan terima kasih dari sang pemilik rumah makan, namun justru di situlah api perdebatan menyala. 

Kolom komentar segera dipenuhi suara sumbang. Banyak yang membandingkan kontras antara adegan makan enak dengan kabar dari lapangan: korban bencana yang kesulitan makanan, akses logistik yang belum merata, dan warga yang masih berjibaku dengan lumpur.

Sejumlah komentar bernada pedas bermunculan. Ada yang menyoroti gaya makan sambil cerutu sebagai simbol ketidakpekaan. Ada pula yang mempertanyakan empati pejabat di saat masyarakat terdampak masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar. 

Baca Juga: Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung

"Enak kali makannya para kanda korban di lapangan udah lapar kanda. kanda sekalian tolong fokus kanda di sini ada bupati yang makan mie mentah untuk memastikan warganya menerima bantuan bukan makan enak kanda tolong isi kepalanya di pakek kanda," ujar @her****.

"Pantaskah seperti itu wahai wakil rakyat yang "terhormat"?," tanya @sap****.

"Akibat perbuatannya banyak yang mati dan kelaparan, mereka makan dengan lahapnya pakai uang pajak rakyat pula," tambah @adi****.

"Buset itu cerutu tebel amat , kalau di film film dari gayanya memang seperti film orang mafia, mereka mengejar kekayaan bagi siapa yang mengganggu bisnis bakal di hilangkan, itu lah film bertemakan mafia," tulis @say****.

Nada kritik makin tajam ketika beberapa akun menyinggung etika komunikasi publik. Menurut mereka, persoalannya bukan sekadar makan, karena makan adalah kebutuhan melainkan waktu, tempat, dan cara. 

Load More