Suara.com - Warga Kampung Obano, Kabupaten Paniai, Papua, telah lama merasakan ketidakadilan energi. Ketika warga daerah lain dapat merasakan BBM jenis Premium seharga Rp6.450, mereka yang hidup di pedalaman Papua dan masuk daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) itu, harus menebusnya hingga Rp50.000 per liter.
Keresahan warga pedalaman ini yang menggugah pemerintahan Jokowi-JK untuk menciptakan program BBM satu harga. Sehingga seluruh warga Indonesia dapat merasakan keadilan yang sama.
"Ini bukan masalah untung dan rugi. Ini masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." kata Presiden Joko Widodo saat mencanangkan program BBM satu Harga di Papua.
Menyamakan harga BBM di seluruh pelosok negeri bukan perkara mudah. Kondisi alam dan keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan besar bagi Pertamina, selaku BUMN yang ditunjuk untuk menjalankan program tersebut.
Untuk mengantarkan BBM dari Terminal BBM Nabire menuju Kampung Obano bisa memakan waktu 10 jam perjalanan darat ditambah satu jam menyeberangi danau. Di dalam perjalanannya, truk BBM harus berjalan beriringan dengan alasan keselamatan saat melintasi hutan rimba serta melewati jalur dengan kerusakan jalan yang cukup parah.
Sesampainya di Dermaga Paniai, BBM di dalam truk kemudian dipindahkan ke dalam drum-drum besar untuk dibawa melintasi Danau Paniai menuju Kampung Obano untuk kemudian disalurkan ke SPBU Kompak yang ada di sana.
Namun, kesulitan yang dilewati oleh awak Pertamina itupun terbayar lunas dengan manfaat yang diterima oleh warga. Warga Kampung Obano, yang belum teraliri listrik, selama ini hanya mengandalkan lilin untuk penerangan. Sementara, jarang sekali warga memiliki kendaraan karena mahalnya harga BBM.
"Sebelum ada SPBU ini kita beli minyak tanah lalu pake pelita (lilin), kadang-kadang juga rumah kita biasa terbakar" kata warga setempat, Lewi Pigai.
Keberadaan SPBU itu juga membuat anak-anak di Obano dapat belajar hingga larut malam. "Setelah ada SPBU, orang tua berupaya beli genset, kita nyalakan sampai jam 9 lalu tidur", tambahnya.
Tak pelak, keberadaan SPBU Kompak di Obano menjadi sangat vital bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM dengan harga yang murah guna mendukung berbagai aktivitas warga.
Kini, keadilan energi yang nyata dapat dirasakan oleh seluruh warga Indonesia terutama mereka yang berada di pedalaman Papua. Teks dan Foto: Akbar Nugroho Gumay
Berita Terkait
-
Prabowo Kumpulkan Tim Ekonomi, Airlangga: Bahas Energi Baru Terbarukan, Bukan Kelangkaan BBM
-
Manajemen Shell Klaim Tak Ada PHK, Hanya Penyesuaian Operasional SPBU
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar
-
5 Mobil Bekas Teririt September 2025 Lengkap dengan Taksiran Pajak plus Konsumsi BBM
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
-
Kuliah di Amerika, Tapi Bahasa Inggris Anak Pejabat Ini Malah Jadi Bahan Ledekan Netizen
-
Shell Rumahkan Karyawan, BP Tutup 10 SPBU Akibat BBM Langka Berlarut-larut
Terkini
-
Dilanda Kemarau, Waduk Dawuhan Madiun Mengering
-
Kebakaran Hebat Pabrik Konstruksi di Serpong Utara
-
Anggota DPR, Satori Diperiksa KPK Sebagai Tersangka Korupsi CSR BI-OJK
-
Nggak Perlu Lompat Pagar lagi, Kini di Stasiun Cikini Ada Pelican Crossing
-
Pemprov DKI Jakarta akan Revitalisasi Pasar Tradisional yang Kumuh dan Rawan Banjir
-
Siswa SMKN 1 Cileungsi Kembali Belajar dengan Tenda Darurat usai Gedung Rusak
-
Viral Tanggul Beton di Laut Cilincing, Ini Penampakannya
-
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta Diperiksa KPK
-
Proses Pencarian Korban Bencana Banjir di Bali Masih Berlanjut
-
Flavio Boston, Usaha Sepatu Lokal yang Bertahan 30 Tahun