Suara.com - Duta Besar Rusia Untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika melakukan sesi wawancara khusus dengan tim Suara.com di Kedutaan Besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (2/3/2022). Banyak pihak menyebut operasi militer Rusia ke Ukraina sebagai tindakan semena-mena, tidak rasional, bahkan egois dan sebagainya.
Lebih jauh, banyak pula malah --termasuk beberapa pemimpin negara-negara Barat-- yang melabelinya sebagai "tindakan barbar" atau istilah sejenisnya. Pihak Rusia sendiri sejak awal sudah membantah dan menepis tudingan tersebut.
"Menyebut langkah operasi militer kami saat ini sebagai tindakan barbar? Well, saya cuma bisa bilang: bagaimana dengan [aksi Barat di] Libya? Bagaimana juga dengan [di] Afghanistan, atau yang lainnya?" jawab Duta Besar (Dubes) Rusia Untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva saat sesi wawancara khusus dengam tim suara.com.
Dubes Rusia itu pun kemudian menambahkan bahwa sudah ada begitu banyak contoh lain dari aksi militer yang justru dilakukan oleh negara-negara Barat itu sendiri, yang menurutnya malah absurd ketika kini melabeli langkah Rusia sebagai "barbar".
"Bukan berarti bahwa kami bilang: 'mereka melakukannya, kenapa kami tidak juga (melakukan)?' Bukan, bukan begitu. Poinnya di sini adalah bahwa Barat menggunakan standar ganda dalam hal [kecaman atau pelabelan] ini," sambungnya.
Vorobieva melanjutkan lagi berkomentar dengan mengungkit beberapa peristiwa di era 1990-an di mana NATO, Pakta Pertahanan Atlantik Utara yang dipimpin Amerika Serikat, terlibat aktif di wilayah eks-Yugoslavia. Sesuatu yang menurutnya telah memporak-porandakan, menambah kehancuran dan penderitaan warga di kawasan itu.
"Tapi mereka malah menyebutnya [aksi militer di wilayah Yugoslavia tersebut] sebagai aksi kemanusiaan? Lantas kini, langkah kami ini disebut tindakan barbar?" pungkas Vorobieva. [Suara.com/Alfian Winanto]
Tag
Berita Terkait
-
On This Day: Lahirnya Bintang Ukraina Andriy Shevchenko, Legenda AC Milan
-
Nyaris Mati saat Perang Lawan Ukraina, TNI Ogah Peduli Nasib Satria Kumbara, Kenapa?
-
Dubes Rusia: Kami Tak Rekrut WNI Jadi Tentara, Satria Umbara Sendiri yang Mau
-
Trump dan China Dukung Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Eropa Masih Skeptis
-
Kronologi Trump Bertemu Vladimir Putin, Kini Minta Ukraina Segera 'Mengalah'
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
MK Cabut Kewajiban Tapera: Pekerja Tak Perlu Bayar Lagi
-
Persiapan Sirkuit Mandalika Jelang Gelaran MotoGP 2025
-
Terdampak Kemarau, Waduk Perning Nganjuk Mengering
-
Jakarta Targetkan 21 Ribu Ekor Hewan Penular Rabies Disterilisasi di 2025
-
44 Kadet Palestina Terima Pembekalan dari Menhan RI dan Panglima TNI di Universitas Pertahanan
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Kota Modern Asthara Skyfront City Memulai Pembangunan Tahap Awal
-
Terdampak Kekeringan, Warga Situbondo Kesulitan Air Bersih
-
Tol Jogja-Bawen Seksi 6 Tembus 75,7 Persen, Siap Rampung Desember 2025
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar