Suara.com - Kehidupan kota yang keras membuat orang yang tinggal di dalamnya rentan mengalami depresi. Tekanan datang dari berbagai penjuru, seperti masalah keluarga, pekerjaan bahkan kemacetan yang harus dihadapi sehari-hari bisa membuat seseorang merasa begitu tertekan.
Banyak orang yang kemudian memilih obat anti-depresi untuk mengatasi apa yang dialami. Tapi sering obat tak menyembuhkan, malah membuat seseorang menjadi tergantung padanya. Dan sebenarnya ada cara alami yang lebih aman, dan tak kalah efektif melawan depresi.
Berikut sejumlah cara alami untuk melawan depresi seperti disarankan Dr. Murali Doraiswamy, MD, dari Duke University, di Durham, Amerika Serikat.
Berolah-raga.
Dr. Doraiswamy menyebut olah raga tiga kali seminggu selama 20 hingga 30 menit efektif mengusir depresi. Menurutnya olah raga mendongkrak produksi norepinephrine dan serotonin yang bertanggung jawab atas mood seseorang. Saat bergerak aktif, tubuh juga memproduksi endorphin yang menyebabkan seseorang lebih bersemangat. Itu sebabnya olahraga bisa meredakan stress.
Terapi cahaya.
Terapi cahaya biasa dilakukan di negeri empat musim untuk mengatasi depresi saat musim dingin. Terapi cahaya memang tak secara langsung mengobati depresi, tapi cukup efektif meredakan gejala depresi. Terapi cahaya dilakukan dengan menempatkan seseorang di dalam ruangan yang diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai kondisi ruang luar.
Menulis buku harian.
Dr. Doraiswamy menjelaskan menulis buku harian akan membuat seseorang mengingat hal-hal yang menggembirakan ketimbang yang membuatnya tertekan. Ini akan membuatnya berpikir lebih positif. "Anda tak perlu menulis setiap hari, seminggu sekali sudah akan membantu. Dan jika itu sudah berjalan, maka akan seseorang akan makin sering menulis," ujarnya.
Terapi Akupuntur.
Bagi sebagian kalangan terapi tusuk jarum atau akupuntur mampu membantu seseorang melawan depresi. Tapi masih banyak ahli yang meragukan efektifitasnya.
Berbagi dengan kelompok.
Dengan berbagi, Anda bisa mengharapkan dukungan ataupun sekedar masukan dari mereka yang pernah menghadapi masalah yang sama. Tapi Dr. Doraiswamy mengingatkan, terapi kelompok ini akan lebih efektif jika kelompok tersebut memiliki minat yang sama, seperti membaca atau yoga misalnya.
Terapi perilaku kognitif.
Dr Doraiswamy menyebut terapi perilaku kognitif (CBT) sebagai "pendidikan canggih" untuk orang-orang depresi. Terapi ini didasarkan pada fakta bahwa pikiran memicu perasaan. Menyadari pemikirannya sendiri dan mempelajari pola destruktif, ujarnya, dapat mengubah cara kerja otak dan reaksi seseorang menghadapi situasi tertentu. CBT yang berlangsung selama 10 sampai 20 sesi, terbukti sama efektifnya dengan obat anti depresi
Mengonsumsi minyak ikan.
Minyak ikan banyak mengandung omega-3, yang bagus untuk meredakan depresi. Minyak ikan biasanya dibuat dari salmon, tuna, dan hering.
Meditasi.
Meditasi secara teratur akan membuat pikiran lebih tenang, sehingga kemungkinan seseorang mengalami depresi makin kecil. Jadi, setiap hari sebelum memulai dan mengakhiri hari Anda siapkan waktu luang untuk meditasi. Agar lebih 'terarah' Anda bisa bergabung dengan kelompok yoga. (Sumber: health.com)
Berita Terkait
-
Benarkah Miniatur Bandai Bisa Jadi Alat Meditasi Modern? Viral Bikin Miniatur Pakai AI!
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
Rahasia Hidup Tenang ala Marcus Aurelius dalam Meditations
-
Stop Dipencet! 7 Cara Alami yang Ampuh dan Aman Mengatasi Jerawat
-
Belajar dari Kisah Ibunda Reza Gladys: Kenali 8 Gejala Depresi Berat yang Tak Boleh Diabaikan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!