Suara.com - Sebagian besar masyarakat masih menganggap sepele batuk. Padahal, batuk merupakan gejala penyakit serius.
"Kalau ada keadaan tidak normal di tubuh, seperti batuk, itu tandanya ada gangguan," kata praktisi kesehatan dr Aldrin Neilwan Pancaputra dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aldrin di Jakarta, Minggu (26/4/2014).
Menurut dia, batuk bisa jadi karena alergi, polusi, namun bisa juga gejala gangguan paru dan jantung. Karena itu, kata dia, baiknya langsung diperiksa ke ahlinya. "Jika kita mendapati masalah kesehatan, berobatlah pada ahlinya," katanya.
Namun demikian, kata dia, ada hal pertama yang harus diperhatikan, yakni kenali diri sendiri terlebih dahulu apa saja yang menyebabkan tubuh terkena batuk. "Bisa jadi dia alergi debu, yang ternyata karena banyak pakaian kotor digantung di sekitarnya," ujarnya.
Jika memang harus mengonsumsi obat, kata dia, gunakan secara rasional, sesuai dengan indikasi dan tata caranya. Mengingat banyaknya obat batuk yang beredar di pasaran, menurut dia, masyarakat juga harus hati-hati. "Lihat kemasannya dan harus teregistrasi dari BPOM," ujarnya.
Mengenai zat aktif yang ada di dalam suatu obat, menurut dia memang ada kemungkinan efek negatifnya. "Tetapi seberapa besar efeknya, tergantung pada penggunaannya," kata dia.
Disinggung mengenai adanya keputusan Kepala BPOM tentang Pembatalan Izin Edar Obat Mengandung Dekstrometorfan Sediaan Tunggal, menurut Aldrin, kebijakan yang dikeluarkan pastinya sudah melalui kajian yang mendalam.
"Tentunya BPOM punya alasan dan pertimbangan mengapa penggunaan zat itu dilarang," ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza BPOM Retno Tyas Utami mengatakan pada Juni 2014 dipastikan semua dekstrometorfan sediaan tunggal tidak lagi beredar di masyarakat.
"Yang diizinkan beredar adalah dekstrometorfan yang sudah dikombinasikan dengan zat lain," kata Retno pada acara media gathering di kantor BPOM, beberapa waktu lalu.
Retno mengungkapkan desktrometorfan merupakan obat untuk batuk kering (antitusif) yang bekerja dengan menekan pusat batuk di susunan saraf pusat. Bentuk dekstrometorfan dapat berupa tablet maupun sirup.
Berdasarkan surat edaran BPOM, obat yang mengandung Dekstrometorfan sediaan tunggal memiliki efek sedatif-disosiatif dan banyak disalahgunakan dan sudah jarang digunakan untuk terapi di kalangan medis. (Antara)
Berita Terkait
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
-
Waspadai 9 Gejala Kesehatan Ini: Biasa Dianggap Sepele, Bisa Jadi Gejala Kanker
-
Batuk saat Puasa? Begini Cara Mengatasinya tanpa Batal
-
Pneumonia Bakteri vs Virus pada Anak: Apa Bedanya dan Bagaimana Penanganannya?
-
Si Kecil Batuk? Tenang, Ini Solusi Alami Tanpa Obat yang Aman dan Ampuh
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025