Suara.com - Hingga kini, jumlah penderita penyakit Middle East Respiratory Syndrome (MERS) di Arab Saudi terus bertambah, bahkan diketahui telah diderita pula oleh warga beberapa negara di Eropa, Malaysia, Filipina, Amerika Serikat, dan Indonesia.
"Terakhir 1 kasus dari kota Medan yang baru saja pulang umrah yang diduga MERS dengan gejala MERS meninggal kemarin 4 Mei 2014. Dia hanya sempat dirawat beberapa jam di RSU Adam Malik," terang dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB dari Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Sementara sampai sejauh ini, lanjut dia, belum ada obat dan vaksin untuk penyakit MERS.
Hingga kini Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia memang belum memberlakukan travel warning untuk para jemaah umrah dan haji, walau terdapat pembatasan pemberian visa oleh Pemerintah Arab Saudi.
Pemerintah Indonesia melalui pernyataan tiga menteri yaitu Menteri Agama, Menko Kesra dan Menkes pada Senin (5 Mei 2014), menyampaikan bahwa pemerintah tetap memberangkatkan jemaah umrah dan haji tahun ini.
"Melihat perkembangan saat ini, di mana sudah ada jemaah umrah yang terkena infeksi MERS, cepat atau lambat akan ada jemaah Indonesia yang positif tertular mengingat jemaah umrah Indonesia terbesar di tanah suci," terang Ari yang pernah menjadi petugas kesehatan haji reguler dan ONH Plus.
Seperti diketahui, infeksi MERS disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernapasan bawah (paru). Pasien yang mengalami infeksi ini, kata Ari, akan mengalami demam tinggi, batuk dan sesak nafas.
Pada paru, lanjut dia, terjadi radang paru akut (pneumonia) dan mudah terjadi komplikasi pada ginjal sampai gagal ginjal.
"Angka kematian cukup tinggi, sampai saat ini hampir 25 persen kasus meninggal," terang Ari.
Mengingat kasus yang ditemukan diduga sudah terjadi pada jemaah umrah asal Indonesia, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para calon jemaah umroh dan petugas kesehatan di Indonesia untuk menekan risiko tertular MERS.
Beberapa hal yang harus diperhatikan tersebut menurut Ari adalah sebagai berikut:
1. Orang usia lanjut (lansia) di atas 60 tahun dengan penyakit kronis dianjurkan tidak berangkat.
2. Jemaah dengan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) juga dianjurkan untuk tidak berangkat.
3. Sebaiknya jemaah yang akan berangkat dalam keadaan sehat dan tidak sedang mengalami infeksi.
4. Selama berada di Arab Saudi terutama jika sedang berada kerumunan sebaiknya selalu menggunakan masker terutama masker N95. Masker ini sangat baik digunakan untuk orang sehat dan bertujuan untuk mencegah terhirup virus dan partikel halus.
Berita Terkait
-
Kementerian Haji dan Umrah Jadi Solusi di Tengah Isu Birokrasi dan Politik?
-
Betrand Peto Ungkap Perbedaan Ruben Onsu Usai Umrah
-
Lihat Kakbah, Betrand Peto Titip Doa ke Ruben Onsu
-
Peringatan Keras! Komisi VIII Minta Kementerian Haji dan Umrah Harus Bersih: Jangan Terjebak Korupsi
-
Bertemu Orang Mirip Olga Syahputra dan Julia Perez Saat Umrah, Tangisan Ruben Onsu Pecah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental