Suara.com - Kanker payudara merupakan penyakit pembunuh nomor satu perempuan Indonesia.
Dr. Alfiah Amiruddin MD, MS, Spesialis Bedah dan Konsultan Payudara RS Mitra Kemayoran, Jakarta, mengatakan penyakit ini dianggap sulit ditangani, namun jika dideteksi sejak dini, penderitanya berpeluang sembuh hingga 98 persen.
Kanker payudara sendiri, lanjutnya, disebabkan oleh sel ganas (kanker) yang tumbuh pada jaringan payudara.
"Asal usul kanker payudara ada dua jenis. Yakni bermula pada kelenjar payudara dan saluran susu. Sel ini nantinya dapat menyebar ke jaringan atau organ sekitarnya seperti paru, hati, otak, mata, tulang dan lainnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Gejala awal kanker payudara, lanjut Alfiah, terkadang justru tidak disadari oleh pasien. Ini dikarenakan 80-90 persen di antaranya tanpa disertai rasa sakit.
Oleh karena itu, tambahnya, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur guna mendeteksi kanker payudara sedini mungkin.
"Masih sedikit orang di Indoneaia khususnya wanita, memahami manfaat skrining (deteksi dini) secara rutin, seperti dengan teknik 'SADARI' (Periksa Payudara Sendiri)," ujarnya.
Pemeriksaan rutin lainnya, jelas Alfiah adalah mammografi, Ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan klinis payudara di rumah sakit.
Hal ini untuk mengurangi jumlah pasien yang datang pada stadium lanjut.
Karena menurut Alfiah, pasien yang datang sudah dengan keadaan stadium lanjut, jenis perawatannya bukan lagi untuk menyembuhkan, tapi meningkatkan kualitas hidup pasien.
"Saat wanita mencapai usia 40 tahun, sebaiknya mulai melakukan skrining kanker secara rutin, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental