Suara.com - Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan bersifat epidemik (dapat ditularkan antarmanusia).
Penyakit ini turut menyumbang angka kematian yang cukup tinggi.
Di Indonesia, menurut Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari RSCM, ada sekitar 50 hingga 100 orang meninggal karena penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini.
Ini dikarenakan, lanjut dia, DBD dapat menyebabkan pasien mengalami kebocoran plasma.
"Peristiwa kebocoran plasma ini, membuat darah yang mengandung air, gula dan elektrolit keluar dari pembuluh darah. Sementara sel-sel dalam pembuluh darah tidak ikut keluar dan menimbulkan kepekatan dalam pembuluh darah. Ini yang disebut hematokrit," ujar Leonard pada acara SOHO #BetterU di Jakarta, Selasa (10/6/2014).
Kebocoran ini, tambahnya, jika tidak segera diatasi mampu menimbulkan gejala penyakit yang ringan menjadi berat, bahkan kematian.
Oleh karena itu, pengobatan utama DBD adalah mengganti cairan akibat kebocoran plasma tersebut.
"Pertolongan pertama sebelum di bawa ke rumah sakit, ketika pasien telah mengalami demam mendadak, dan disertai dengan gejala lain yang mendukung adalah dengan meminum air yang mengandung gula dan elektrolit yang banyak," ujarnya.
Gejala-gejala yang disertai demam tinggi tersebut, lanjut Leonard seperti, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, nyeri tulang, bercak merah di kulit, tanda perdarahan dan sel darah putih rendah.
Peran trombosit sendiri, tambah dia, adalah menutup atau menyumpal celah pembuluh darah yang menganga. Semakin rendah trombositnya, semakin banyak juga trombosit yang terpakai untuk menyumpal.
"Semakin rendah trombositnya, berarti semakin lebar pula celah yang menganga pada pembuluh darah," jelas Leonard.
Masa inkubasi DBD sendiri, kata dia, dimulai dari gigitan hingga timbulnya gejala tersebut berlangsung selama dua minggu.
"Setelah digigit, virus tersebut memasuki masa inkubasi dan berada di darah penderita selama 5-9 hari," jelas Leonard.
Jika daya tahan tubuh tidak mampu menetralisir virus dengue, maka orang tersebut akan mengalami berbagai gejala di atas.
Berita Terkait
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Jawa Barat Darurat DBD! Kasus Tertinggi Nasional, Kematian Mengintai: Apa yang Harus Dilakukan?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit