Suara.com - Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang paling banyak menyumbang angka kematian terbesar pada perempuan. Meski begitu, kanker payudara sebenarnya dapat disembuhkan, dengan syarat bisa dideteksi sejak dini.
Menurut dr Hardina Sabrida MARS dari Instalasi Deteksi Dini dan Promosi Kesehatan RS Kanker Dharmais, kanker payudara pada stadium 0-1, itu 90 persen sebenarnya dapat disembuhkan. Masalahnya menurutnya, banyak pasien yang justru datang saat kanker sudah berada di stadium lanjut.
Hardina memaparkan, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk pendeteksian kanker payudara sejak dini tersebut. Salah satunya adalah apa yang dikenal dengan "Sadari" (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
Sadari, menurut Hardina pula, dapat dilakukan sebulan sekali. Waktu yang tepat untuk melakukan Sadari adalah setelah hari pertama selesainya menstruasi. Meski begitu, Hardina mengingatkan bahwa Sadari juga tidak bisa menggantikan peran dokter atau tenaga medis terlatih dalam melakukan pemeriksaan klinis.
"Meskipun telah melakukan Sadari sebulan sekali, pemeriksaan klinis tetap dianjurkan tiga tahun sekali pada wanita berumur 20-39 tahun. Sedangkan untuk wanita di atas umur 40 tahun, pemeriksaan klinis dianjurkan 1 tahun sekali," ujar Hardina, dalam acara edukasi tentang kanker payudara dan deteksi dini Sadari, di Jakarta, Sabtu (21/6/2014).
Untuk melakukan Sadari, jelas Hardina, bisa dimulai melalui apa yang disebut "3D", yakni dilihat, diraba dan dipencet. Untuk perabaan, dapat menggunakan ujung tiga jari, yakni jari telunjuk, jari tengah dan jari manis yang dirapatkan. Sementara area yang dicermati adalah seluruh bagian payudara, hingga garis kancing kemeja dan tulang kerah kemeja atau tulang selangka.
Adapun langkah yang tepat melakukan Sadari, menurut Hardina pula, adalah dengan berdiri menghadap ke cermin sebagai langkah pertama. "Cermati adanya perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, dan pembengkakan dan perubahan pada puting," jelasnya.
Langkah kedua, lanjut Hardina, adalah dengan mengangkat lengan ke atas, menekuk siku, dan memposisikan tangan di belakang kepala. Tentunya ini juga sambil mencermati bentuk dan ukuran payudara.
Setelah itu, Hardina menjelaskan, langkah ketiga adalah dengan berdiri tegak dan memposisikan kedua tangan pada pinggang. Condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan lalu kencangkan (konstruksikan) otot dada. Cermati bentuk dan ukuran payudara.
Untuk langkah keempat, angkat lengan ke atas dan tekuk siku, sehingga tangan kanan memegang leher bagian belakang. "Gunakan ujung jari tangan kiri, raba dan tekan area payudara, dan cermati seluruh bagian payudara kanan hingga ke area ketiak," paparnya.
Berikutnya menurut Hardina, lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran, serta gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting dan sebaliknya. Lakukan juga hal yang sama pada bagian kiri. Jika terdapat benjolan, boleh ditekan untuk mengetahui benjolan seperti apa yang teraba.
"Dengan mengetahui lebih dini tanda-tanda kanker payudara, maka risiko lanjut dari kanker payudara pun dapat berkurang," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
Terkini
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?