Suara.com - Pakar kesehatan sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI), Soebagiyo Adi Soelistijo, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit lambung saat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1435 Hijriah.
"Walau bukan bulan puasa, tiap orang memang harus menjaga kesehatan khususnya lambung, apalagi saat Ramadan kondisi tubuh umumnya tidak sekuat ketika normal," katanya, ditemui dalam pengenalan Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung (PKAL) PT Kalbe Farma Tbk, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/6/2014).
Dia mengatakan selama bulan puasa, masing-masing orang memiliki pola makan yang berbeda dan biasanya terjadi perubahan kebiasaan. Idealnya, saat puasa setiap individu harus menghindari makan yang berlebihan.
"Makan enak boleh tapi mengonsumsi makanan enak belum tentu baik untuk kesehatan," ujar Soebagiyo.
Sementara, jelas dia, ketika puasa umumnya masyarakat cenderung lupa dan ingin melahap semua makanan yang dilihatnya.
Padahal ada beberapa syarat agar ibadah puasa umat muslim bisa berjalan dengan baik dan tidak merusak kesehatan khususnya lambung.
"Jangan lewatkan makan sahur, segerakan berbuka puasa," kata Soebagiyo.
Namun, saran dia, usahakan berbuka dengan takjil manis yang berkalori dan hindari langsung mengonsumsi makanan utama.
Lebih baik setelah berbuka, menyegerakan salat magrib. Dengan cara itu orang yang berpuasa bisa terhindar dari penyakit lambung (dyspepsia).
"Untuk mencegah 'dyspepsia', ada baiknya menghindari minuman bersoda, kopi, makanan asam dan pedas, makanan penimbul gas seperti singkong, ubi-ubian, taoge, kubis serta buah nangka. Hindari pula makanan berlemak dan cokelat yang sama-sama susah dicerna oleh usus," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
15 Sayuran Serat Rendah yang Aman untuk Lambung, Cegah Kembung dan Gas Berlebih!
-
Jadwal Puasa Sunah Bulan September 2025, Lengkap dengan Niat dan Doanya
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
1 Mud Berapa Kg Beras? Mpok Alpa Bayar 1.800 Mud sebagai Pengganti Puasa
-
Benarkah Kunyit Bisa Obati Asam Lambung dan GERD? Ini Fakta dan Cara Mengolahnya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat