Suara.com - Kemarahan dan penyesalan akan masa lalu sering jadi penghalang langkah seseorang mencapai kebahagiaan. Padahal pengalaman pahit di masa lalu, bisa disalurkan untuk mencapai sukses. yang perlu dilakukan adalah membangun perspektif waktu dan memegang nilai yang paling berharga dalam hidup di setiap langkah kita.
Jika kita berpikir positif tentang masa lalu, lalu menemukan cara untuk menikmati saat ini tanpa mengorbankan masa depan kita, dan secara rutin membuat langkah-demi-langkah rencana untuk perbaikan, maka keseimbangan dan fleksibilitas yang terbaik bisa dicapai.
Membuat yang terbaik dari masa lalu
Alih-alih tenggelam pada kegagalan masa lalu, lebih baik menyalurkan penyesalan, rasa marah atau malu akan kegagalan di masa lalu ke dalam tindakan positif. Jadi mulailah mengidentifikasi tujuan dan memulai misi untuk mengompensasi kegagalan di masa lalu. Gunakan emosi yang menyakitkan sebagai bahan bakar untuk memotivasi diri. Jika Anda tidak bisa mengabaikan masa lalu, jangan segan meminta bantuan psikolog.
Meraih yang terbaik dari Anda saat ini
Benamkan diri pada kegiatan bermanfaat yang menyita perhatian, seperti membaca atau memasak, ketimbang melarikan diri pada kesenangan pasif seperti TV dan alkohol. Dengan membuat diri aktif akan membuat perasaan yang baik bertahan lebih lama.
Cari lebih banyak waktu untuk kegiatan yang menghasilkan apa oleh para psikolog disebut 'menyerap' aliran yang sangat menyenangkan dan produktif. Ini akan meningkatkan kemampuan dan memberikan energi positif. Menari, olahraga dan kegiatan kreatif lainnya akan mampu menghadirkan pengalaman aliran.
Meraih yang terbaik untuk masa depan Anda
Belajarlah untuk bersikap optimis, yang berarti percaya bahwa masa depan dapat ditingkatkan melalui tindakan konstruktif. Ini akan memberi kontrol sekaligus pemberdayaan atas masa depan Anda, dan meminimalkan kekhawatiran picik dan keraguan tentang ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi. Dengan percaya memiliki masa depan yang positif, benar-benar akan meningkatkan kemungkinan untuk menggapainya.
Jangan menaruh telur dalam satu keranjang.
Fokus mengejar satu tujuan dapat menyebabkan kecemasan atau kekecewaan. Sebaliknya, mengidentifikasi sejumlah tujuan yang menarik dan memotivasi diri dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga jika salah satu tidak bekerja, Anda selalu dapat mengalihkan perhatian pada yang lain. (psychologies.co.uk)
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke