Suara.com - Kematian aktor Hollywood Robin Williams mengejutkan dunia perfilman. Apalagi, aktor jenaka itu diduga meninggal karena bunuh diri.
Psikolog Julie Cerel mengungkapkan, Robin Williams memiliki faktor risiko untuk melakukan bunuh diri yaitu gangguan bipolar, depresi dan masalah obat-obatan terlarang.
“Orang yang mengalami depresi tidak bisa mengatasi kegagalan yang dialaminya, bahkan apabila mereka sukses seperti Robin Williams. Karena depresi membuat orang lupa. Mereka dipenuhi oleh depresi dan juga perasaan tidak berguna sehingga lupa hal-hal indah dalam hidupnya,” kata Cerel.
Cerel mengatakan, orang yang mengalami depresi akan merasa menjadi beban bagi keluarga dan merasa dunia akan lebih baik tanpa kehadiran dirinya.
“Mengalami depresi akan mengubah realitas. Tidak peduli apakah sesorang yang mengalami depresi itu mempunyai istri atau dicintai oleh banyak orang,” ujarnya.
Direktur medis di National Alliance on Mental Illnes, Ken Duckworth mengatakan, dampak yang ditumbulkan depresi bisa mengejutkan apalagi ketika dialami oleh seseorang dengan karakter seperti Robin Williams.
“Sangat sulit untuk mendengar orang yang sukses seperti Robin, yang sangat jenius dalam dunia komedi, juga punya kerentanan. Anda mungkin berpikir mereka kebal dari sakit dan bisa mengalami gangguan mental mungkin sesuatu yang mustahil,” ujarnya.
Karena itu, lingkungan sekitar mempunyai peranan besar dalam merawat seseorang yang mengalami depresi dan menerima dengan tangan terbuka. (USAToday)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental