Suara.com - Sebuah studi terkini mengungkapkan bahwa orang paruh baya yang mengalami migrain mungkin lebih rentan menderita Parkinson di kemudian hari.
Sementara, orang-orang yang terserang migrain dental pemicu aura visual, memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit, demikian menurut penelitian, yang diterbitkan di Jurnal Neurology.
"Migrain adalah gangguan otak yang paling umum terjadi pada lelaki dan perempua," kata penulis studi Ann Scher, Ph.D., dari Uniformed Services University, Bethesda, Maryland.
Ia menambahkan penelitian lain juga telah menghubungkan migrain dengan serebrovaskular dan penyakit jantung.
"Ini asosiasi baru yang mungkin menjadi satu lagi alasan penelitian diperlukan untuk memahami, mencegah, dan mengobati kondisi," imbuh Scher.
Kesimpulan tersebut didapat setelah melakukan studi yang diikuti 5.620 orang antara usia 33 dan 65 tahun, selama 25 tahun.
Saat penelitian dimulai, 3.924 dari peserta tidak memiliki sakit kepala, 1.028 mengalami sakit kepala tanpa gejala migrain, 238 memiliki migrain tanpa aura, dan 430 memiliki migrain aura.
Peneliti ingin melihat yang kemudian mungkin menunjukkan gejala sindrom kaki gemetar (RLS), juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom Parkinson.
Hasil studi menunjukkan bahwa orang dengan migrain aura pada awal penelitian ini memiliki risiko dua kali lipat didiagnosa Parkinson. Bahkan, 2,4 persen orang yang mengalami migrain aura berkembang menjadi Parkinson ketimbang 1,1 persen yang tidak sakit kepala.
Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki migrain aura memiliki 3,6 kali risiko mengalami setidaknya empat gejala Parkinson. Sementara itu, orang-orang yang memiliki migrain tanpa aura tidak memiliki 2,3 kali risiko yang menunjukkan gejala tremor dan kesulitan berkomunikasi.
Peneliti juga mencatat bahwa perempuan yang memiliki migrain aura lebih memungkinkan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit Parkinson ketimbang orang yang tidak memiliki sakit kepala sama sekali. (Foxnews)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?