Suara.com - Kualitas tidur sangat penting bagi kesehatan yang baik. Tidur yang cukup dapat mencegah obesitas, stres, dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, beberapa hal yang dapat mengganggu tidur secara tidak langsung juga tidak baik untuk kesehatan. Satu hal yang mengganggu tidur adalah kebiasaan bangun di malam hari.
Terbiasa bangun di malam hari, saat tidur dan tidak bisa tidur lagi adalah salah satu hal yang dianggap sebagai gangguan tidur dan buruk bagi kesehatan. Meskipun berdasarkan bukti ilmiah, diketahui bahwa bangun di malam hari atau saat tidur sebenarnya adalah hal yang wajar.
Manusia memiliki dua tahapan tidur. Yang pertama adalah jam setelah senja. Hal ini biasanya berlangsung hingga empat jam. Kemudian orang-orang bangun untuk melakukan hal-hal dan melanjutkan tahap kedua tidur.
Sejarawan Roger Ekirch mengatakan ada beberapa referensi yang menunjukkan bahwa manusia di zaman kuno melakukan dua pola tidur di atas. Menurut peneliti, kebiasaan ini ada karena di zaman kuno cahaya masih belum ditemukan atau jarang digunakan. Suasana gelap di malam hari membuat manusia memiliki dua pola tidur.
Para peneliti kemudian melakukan penelitian untuk mengamati apakah kebiasaan ini mempengaruhi kesehatan.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang melakukan pola dua tahap tidur, seperti manusia yang berumur lebih tua cenderung mengalami stres. Tak hanya itu, tubuh manusia tampaknya lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan pola tidur dua fase.
Berdasarkan hasil penelitian kemungkinan jika Anda sering terbangun di malam hari, karena tubuh Anda memiliki dua tahapan pola tidur. Jika Anda sering terbangun di malam hari dan tidak bisa tidur lagi, Anda dapat menggunakannya untuk bermeditasi, membaca buku, atau melakukan hal-hal lainnya.
Bangun di tengah malam juga dapat menjadi waktu yang baik untuk menggunakan pemikiran kreatif atau perenungan. Jadi, tak perlu terlalu khawatir bila Anda terbangun di malam hari. (Medic Magic/Dinda Rachmawati)
Berita Terkait
-
ASMR: Ancaman Tersembunyi di Balik Bisikan yang Menenangkan?
-
Dari Rindu sampai Candu: Fenomena Sleep Call Anak Muda
-
8 Alasan Ilmiah Kenapa Tidur Cukup adalah Skincare Anti-Aging Terbaik
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Mimpi Buruk dari Sudut Pandang Psikologi: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak