Suara.com - Menjalani pola hidup sehat memang merupakan pencegahan efektif bagi berbagai penyakit. Termasuk di antaranya adalah kanker usus.
Untuk diketahui, kanker usus merupakan penyakit yang paling banyak diderita setelah kanker paru-paru, serviks dan payudara di Indonesia. Penyebab utamanya adalah kesalahan dalam mengonsumsi makanan, yakni yang mengandung lemak hewani yang tinggi dan kurang serat.
Menurut ahli bedah dari Mount Elizabeth Medical Centre, Dr Teoh Tiong Ann, banyak pasiennya dari Indonesia yang berobat ke Singapura karena terkena kanker usus. Meski biasanya dialami para orang lanjut usia berumur 50-55 tahun, Teoh tak menampik ada pasien berusia 14 tahun yang sudah terkena kanker usus ini.
"Sekarang banyak orang yang menu makannya rendah serat, dan justru lebih banyak makanan berpengawetnya seperti sosis. Masa muda dia makan enak, nanti sudah semakin tua baru merasakan ada yang aneh dengan pencernaannya," ujar Dr Teoh, dalam temu media baru-baru ini.
Disebutkan, gejala awal dari kanker usus ini sendiri tidak begitu terlihat. Awalnya sel kanker berasal dari tumor yang tak terdeteksi. Lama-kelamaan tumor tersebut berubah menjadi ganas, dan berkembang secara tak terkendali hingga menjadi kanker usus. Yang bisa dilihat secara kasat mata adalah feses yang berdarah. Gejala ini juga biasanya diikuti dengan gejala perut kembung dan ambeien.
Untuk pencegahannya, Teoh mengutarakan tiga cara sederhana yang harusnya bisa dilakukan setiap orang dengan mudah. Pertama, dia mengingatkan agar menjauhi kebiasaan merokok. Yang kedua adalah mengonsumsi makanan yang sehat dan memiliki serat tinggi. Berikutnya, rutin melakukan aktivitas fisik.
Terkait kebiasaan merokok, Teoh menegaskan bahwa itu adalah hal bodoh yang dilakukan orang untuk menyakiti dirinya sendiri.
"Merokok itu hal bodoh menurut saya. Sudah keluar duit untuk beli, nanti keluar duit pula untuk mengobati sakitnya. Tak bergunalah," tandasnya.
Berita Terkait
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Rahasia Gelap di Balik Duduk Terlalu Lama: Dari Otot Menyusut Hingga Mood Ambyar
-
Menuju Cabor Resmi, Turnamen Domino Indonesia 2025 Siap Digelar
-
Stop Panik! Ini yang Sebenarnya Terjadi Jika Minum Air Dingin Setelah Olahraga
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak