Suara.com - Musik menyimpan manfaat yang luar biasa. Selain memberi perasaan bahagia, musik menurut sebuah penelitian baru-baru ini juga bisa mengurangi rasa nyeri pada anak-anak setelah operasi.
Penelitian yang dilakukan kakak beradik dari Northwestern Medicine ini mencatat bahwa efek pengurangan rasa nyeri bisa dirasakan setelah anak mendengarkan sebuah lagu selama 30 menit.
"Terapi audio merupakan sebuah tata laksana baru yang harus dilakukan rumah sakit sebagai strategi untuk mengurangi nyeri pada pasien anak usai operasi," kata peneliti senior Santhanam Suresh, sekaligus profesor di Northwestern Medicine.
Ia melakukan penelitian ini bersama adiknya Sunitha Suresh. Selama penelitian anak-anak berusia 9-14 tahun diminta untuk memilih lagu kesukaannya.
Anak-anak ini dibagi ke dalam ketiga kelompok. Kelompok pertama berisi 30 anak yang mendengarkan musik pilihan mereka, kelompok kedua berisi 30 anak yang mendengarkan cerita yang mereka pilih, dan kelompok terakhir berisi 30 anak yang tidak mendengarkan apapun dalam headset mereka.
Ke-90 responden ini kemudian dievaluasi rasa sakitnya setelah menjalani terapi musik.
Hasilnya, pasien yang mendengarkan musik dan dongeng memiliki penurunan yang signifikan terhadap rasa nyeri yang mereka rasakan. Sedangkan yang tidak mendengarkan apapun tidak mengalami perubahan dalam rasa sakit yang menderanya.
Menurut Santhanam, terapi musik membantu meningkatkan peran salah satu bagian otak, yakni prefrontal cortex untuk mengurangi nyeri.
"Kami mencoba untuk memanipulasi kerja bagian otak yang berfungsi sebagai manajemen nyeri untuk menguranginya," katanya.
Setelah penelitian, banyak pasien yang telah menjalani operasi, membawa IPod mereka untuk mendengarkan musik. Beberapa orangtua juga merasakan manfaat dari terapi musik dan dongeng ini yang membuat anak mereka lebih tenang dan cepat tertidur. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Transparansi Royalti Musik di Indonesia Bukan Mustahil, Ini Salah Satu Solusinya
-
Prinsip 26 Tahun Rocket Rockers Tampil Organik: Sequencer Cuma Buat Kaum Lemah!
-
Soleh Solihun Soroti 'Jakarta Sentris', Dorong Kunto Aji Wujudkan Jambore Musisi Nasional
-
Once Ungkap Sejarah Kelam Royalti Musik di Indonesia, dari Amarah Musisi Dunia dan Bencana Kelaparan
-
Musisi Papan Atas Bersatu di IMUST 2025, Rumuskan Arah Baru Industri Musik Nasional
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?