Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan ratusan dokter dan puluhan apoteker untuk mengembangkan program saintifikasi jamu dan obat tradisional lainnya.
"Untuk membentuk jejaring dokter pelaksana Saintifikasi Jamu, Balitbangkes telah melatih 382 dokter Saintifikasi Jamu dan juga apoteker Saintifikasi Jamu 74 orang," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (19/1/2015).
Industri jamu dan farmasi, lanjut dia, juga ikut berperan dalam pengembangan saintifikasi jamu dengan membiayai tiga dari 14 angkatan dokter tersebut.
Sementara itu, keberhasilan program saintifikasi jamu itu dipaparkan Kalitbangkes antara lain pada 2013 terdapat dua Jamu Saintifik atau jamu yang sudah terbukti manfaat dan khasiatnya melalui uji klinik yakni Formula Jamu Asam Urat dan Formula Jamu Penurun Hipertensi. Sementara, pada 2014 sudah selesai uji klinik Jamu Hemoroid, Jamu Dispepsia, dan Jamu osteoartritis.
Selain itu, Tjandra menjelaskan bahwa Komisi Saintifikasi Jamu Nasional yang dikoordinir oleh Balitbangkes telah berhasil menyusun buku Metodologi Penelitian untuk Evaluasi Manfaat dan Keamanan Jamu dan Body of Knowledge Pengobatan Tradisional Indonesia.
Bahkan di tingkat Asean, melalui Asean Task Force on Traditional Medicine, Indonesia telah berhasil meloloskan "Asean Common Guideline on Research of Traditional Herbal Medicine".
Secara operasional Program Saintifikasi Jamu dilaksanakan oleh Balitbangkes antara lain melalui Balai Besar Litbang Kesehatan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawang Mangu yang memiliki sarana dan prasarana penelitian dari hulu ke hilir, mulai kebun tanaman obat sampai dengan Klinik Saintifikasi Jamu.
Pada 2012-2014, telah dilaksanakan Riset Tanaman Obat dan Jamu (Ristoja) yang berhasil mengidentifikasi tumbuhan obat pada berbagai suku di Indonesia dan manfaatnya secara etnofarmakologis.
Sedangkan sarana-prasarana pendukung Saintifikasi Jamu di Balitbangkes di Tawangmangu, kata Tjandra, telah cukup lengkap yang meliputi kebun tanaman obat, kebun etalase tanaman obat, laboratorium paska panen, labotatorium pendukung uji preklinik dan uji klinik, Rumah Riset Jamu (Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus), gedung pelatihan dan Laboratorium Pengembangan Sediaan Jamu (lab ekstraksi).
"Kami juga melaksanakan program Health Tourism melalui kegiatan Wisata Kesehatan Jamu di area Tawangmangu ini, yaitu pembelajaran manfaat tanaman obat dan Jamu bagi masyarakat luas yang dikemas dalam paduan cantik antara edukasi dan rekreasi," imbuhnya.
Objek wisata yang ditawarkan itu, tambah dia, meliputi Etalase Tanaman Obat, sinema Fitomedika, Museum Jamu Hortus Medicus dan Herbarium tanaman Obat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!