Suara.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa patah hati yang biasanya menggambarkan kondisi seseorang yang putus cinta, ternyata juga mengacu pada kondisi medis seseorang. Rasanya pun hampir mirip seperti serangan jantung.
Sindrom patah hati ini terjadi ketika seseorang mengalami stres atau emosi yang mendalam seperti pada pasangan yang mengalami perceraian, kematian salah satu pasangan, diagnosa penyakit kronis hingga masalah keuangan yang mendera.
Sindrom patah hati yang melibatkan stres berlebihan juga dikenal dengan sebutan cardiomyopathy. Penyebab pasti belum diketahui namun ditengarai karena adanya peningkatan hormon stres yang memiliki efek buruk bagi jantung.
Gejala biasanya meliputi nyeri dada, sulit bernapas, dan seringkali mirip dengan serangan jantung. Biasanya kondisi patah hati ini terjadi pada pasien perempuan berusia di atas 50 tahun, meski juga bisa terjadi pada pasien laki-laki dan usia yang lebih muda.
Menurut Sara Sirna, Kardiolog dari Loyola University Health System, sindrom patah hati bisa sangat mengkhawatirkan meski tidak sebahaya serangan jantung. Dalam waktu yang singkat kondisi nyeri di bagian dada bisa kembali seperti semula dalam waktu yang singkat. (Zeenews)
Berita Terkait
-
Umay Shahab Tegaskan Sinemaku Pictures Bukan 'Corong' Tunggal Gen Z di Industri Film
-
Diusik Umay Shahab, Bryan Domani Akui Mirip Karakter di Film Patah Hati yang Kupilih: Beda Server
-
Patah Hati yang Kupilih: Lebih dari Sekadar Cinta Beda Agama, tapi Betapa Pentingnya Keluarga
-
Cerita Ruangkan: Oase di Tengah Hustle Culture Bagi Para Pekerja Kreatif
-
Saat Gen Z Jogja Melawan Stres dengan Merangkai 'Mini Hutan'
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental