Suara.com - Para ahli kesehatan telah lama mencoba untuk mencari tahu apa yang telah menyebabkan epidemi obesitas (kegemukan). Selama bertahun-tahun, banyak yang percaya bahwa makan makanan tinggi lemak seperti mentega, daging atau keju akan menyebabkan obesitas.
Menanggapi hal tersebut seorang peneliti bernama Zoe pHarcombe berpendapat bahwa lemak jenuh bukanlah penyebab kegemukan.
Menurut dia, mentega berisi nutrisi penting seperti vitamin A, E, dan K2, serta kalsium, fosfor dan kalium. Meskipun sebagian besar kalori mentega adalah kalori lemak, tetapi itu tidak berarti buruk.
Lemak jenuh dalam mentega sering memberikan kontribusi untuk kolesterol baik atau HDL. Sementara keju memiliki aspek yang mirip, karena mengandung mineral dan vitamin seperti kalsium, fosfor, kalium, dan vitamin A.
Harcombe menyimpulkan bahwa konsumsi lemak secara ekstrem dapat menyebabkan masalah kolesterol dan gangguan jantung, dan berkontribusi terhadap obesitas. Namun tidak semua mentega dan keju buruk. Jadi, untuk mengindari obesitas, kata dia, sebaiknya konsumsi makanan alami, olahraga dan melakukan diet seimbang. Konsumsi mentega, keju, dan telur juga dianjurkan. (Medical Daily)
Berita Terkait
-
Lemak Perut Bikin Frustasi Pasca Melahirkan? Rahasia Tubuh Ideal Tanpa Sedot Lemak Terungkap!
-
Apakah Susu Rendah Lemak Benar-Benar Lebih Sehat? Ini Penjelasannya
-
Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
-
Dari Keju Belatung Sampai Sup Darah Mentah: 7 Makanan Paling Ekstrem di Dunia
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak