Suara.com - Saat ini makin banyak orang yang sadar tentang pentingnya makanan sehat. Tak ada yang salah sebenarnya dengan kesadaran ini. Masalah baru muncul, jika semangat ini terlalu ekstrem diterapkan. Misalnya, sampai meminta latte tanpa kafein kedelai. Beberapa orang juga hanya mau makan makanan yang benar-benar 'bersih' atau sama sekali tidak diproses.
Dr Steven Bratman dalam bukunya "Health Food Junkies", menggambarkan mereka yang terobsesi menjadi sehat dengan hanya mengonsumsi makanan 'bersih' sebagai penderita orthorexia. Kelompok ini tidak mau makan makanan yang tidak bersih atau tidak bergizi. Dengan kata lain, mereka harus dengan cara yang sangat 'benar' daripada hanya sekedar makan.
Bratman menyebut, seiring berjalannya waktu, apa yang dimakan, dari mana makanan berasal, dan bagaimana makanan dimasak, menjadi hal yang sangat penting sehingga menyita sebagian besar hidup para arthorexia.
Masalahnya semakin buruk ketika sangat sedikit dari mereka yang mau melalukan diet (karena makin banyak orang yang tahu bahwa "diet" tidak lagi bekerja. Sebaliknya, mereka lebih memperhatikan makanan 'super bersih' menjadi pembatasan makanan yang terkadang di bawah radar sehat sebagai "perubahan gaya hidup".
Gaya makan 'super teratur' ini semakin didukung oleh profesional kesehatan. Dan berkat kemajuan teknologi dan sosial media banyak informasi tak berdasar yang berkembang di tengah masyarakat.
Sehingga makin banyak orang yang terobsesi pada makanan 'bersih'. Mereka menuntut makanan yang bebas gula, bebas gandum, bebas susu, bebas gluten, ataupun bebas fruktosa.
Tapi jika Anda terus-terusan berpikir tentang makanan sehat tanpa henti dan terlalu khawatir tentang apa yang akan Anda makan, efeknya adalah bisa mengganggu mental (misalnya perubahan suasana hati), kesehatan sosial (misalnya hubungan) atau fisik (misalnya kekurangan gizi), ini juga bisa menjadi tanda peringatan dari perkembangan ke dalam masalah yang lebih klinis, seperti gangguan makan.
Jadi, tak perlu terlalu terobsesipada makanan yang serba bebas itu. Makan sehat berarti Anda lebih banyak makan buah dan syuran segar, beragam sumber karbohidrat (biji-bijian), protein tanpa lemak, lemak sehat, lebih banyak air, dan bahkan boleh sesekali memakan sepotong kue atau burger juga kentang goreng.
Hidup sehat adalah tentang menemukan keseimbangan yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan Anda (yang berbeda untuk setiap orang) dan bukan hanya tentang kepatuhan kaku untuk rejimen makan.(news.com.au)
Tag
Berita Terkait
-
6 Makanan Terbaik untuk Perkembangan Otak Anak, Dokter Ungkap Rahasianya
-
Nana Mirdad dan William Wongso: Meramu Makanan Sehat Nusantara Tanpa Kehilangan Rasa
-
Rambut Rontok? Konsumsi 8 Makanan Ini untuk Rambut Sehat dan Kuat!
-
Bukan Sekadar Obat, Ini 7 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Prostat Menurut Sains
-
Tak Lagi Fokus Berakting, Nicky Tirta Tekuni Dunia Chef Demi Edukasi Ibu-Ibu Lawan Hoaks Kuliner
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif