Suara.com - Meski hanya satu jam duduk di depan layar televisi (TV) ternyata mampu meningkatkan risiko obesitas sekitar 58 hingga 73 persen pada anak usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar.
Demikian hasil studi terkini yang dipresentasikan dalam pertemuan Pediatric Academic Societies (PAS) di San Diego belum lama ini. Studi tersebut juga menemukan bahwa anak-anak juga berisiko 50-60 persen mengalami obesitas dibandingkan mereka yang menonton TV kurang dari 60 menit.
Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti menganalisis data survei yang melibatkan 11.113 orang anak di Amerika Serikat pada 2011-2012. Data ini juga mencakup gaya hidup anak seperti jumlah jam yang dihabiskan untuk menonton TV dan seberapa sering mereka menggunakan komputer per harinya.
Mereka juga mengumpulkan data mengenai tinggi dan berat badan para partisipan ini. Hasil penelitian memperlihatkan, rata-rata anak di Amerika Serikat menonton televisi sekitar 3,3 jam setiap harinya.
"Dengan memberikan bukti yang menghubungkan jumlah waktu menonton televisi dan berat badan tak sehat, ahli pediatrik dan orang tua seharusnya membatasi waktu menonton anak," kata penulis studi sekaligus asisten profesor pediatrik dari Divisi Pediatrik Endokrinologi Universitas Virginia, Mark D. DeBoer, MD, MSc, MCR.
Selama ini, American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak dan remaja membatasi duduk di depan layar televisi kurang dari dua jam setiap harinya.
Peneliti mengatakan, usaha untuk melawan epidemi obesitas pada anak-anak dengan membuat mereka aktif. (eurekalert.org)
Berita Terkait
-
Jangan Redam Tangis Anak dengan Camilan Manis: Ancaman Kesehatan dari Pola Asuh yang Salah
-
Waspada! Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker pada Anak, Ini Penjelasan Ahli
-
Mitos atau Fakta: Anak Gemuk Berarti Sehat? Ahli Gizi Beri Penjelasan
-
Dokter Ungkap Cara Diet Anak yang Obesitas Tidak Bisa Disamakan dengan Orang Dewasa, Yang Tepat Gimana?
-
5 Cara Cegah Anak Alami Obesitas, Orangtua Wajib Tahu!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis