Suara.com - Obesitas menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker pada anak. Kondisi ini dapat memicu inflamasi kronis yang menciptakan lingkungan bagi pertumbuhan sel abnormal penyebab kanker.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, Prof Dewa Gede Ugrasena menjelaskan bahwa kelebihan lemak tubuh dapat menyebabkan peradangan kronis, yang berkontribusi terhadap berkembangnya sel kanker.
“Obesitas diidentifikasi sebagai faktor risiko karena banyaknya jaringan lemak yang dapat memicu inflamasi kronis. Kondisi ini bisa menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sel abnormal penyebab kanker,” ujarnya, Selasa (4/2/2025).
Ia mengatakan bahwa anak dengan obesitas cenderung mengalami gangguan keseimbangan hormon dan metabolisme, termasuk peningkatan kadar insulin. Kondisi ini berpotensi memicu mutasi sel yang tidak terkendali.
“Insulin dan insulin growth factor memiliki peran penting dalam pertumbuhan sel. Gangguan pada kadar insulin dapat meningkatkan risiko mutasi atau proliferasi sel yang tidak terkendali, yang berujung pada kanker pada anak,” jelasnya.
Meski demikian, Prof Ugrasena mengakui bahwa hingga kini belum ada cukup studi yang secara langsung menghubungkan obesitas dengan kanker pada anak. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami keterkaitan keduanya.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso mengatakan pentingnya deteksi dini dalam menangani kasus kanker pada anak. Selain itu, upaya promotif dan preventif juga diperlukan, seperti menjaga pola makan sehat agar anak tidak mengalami obesitas yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Sementara itu, Ketua UKK Hemato Onkologi IDAI, Eddy Supriyadi, menyoroti perlunya studi lebih lanjut untuk melihat hubungan langsung antara obesitas dan kanker pada anak. Menurutnya, registrasi nasional yang mencakup status gizi anak, termasuk obesitas, sangat penting untuk memahami sejauh mana pengaruhnya terhadap kejadian kanker.
“Kita perlu studi lebih lanjut, termasuk registrasi nasional yang mencatat status gizi anak, apakah normal, kurang gizi, atau obesitas, untuk melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap kanker pada anak,” kata Eddy. (antara)
Berita Terkait
-
Jangan Redam Tangis Anak dengan Camilan Manis: Ancaman Kesehatan dari Pola Asuh yang Salah
-
TikToker Mukbang Turki Wafat karena Obesitas, Waspada dan Ketahui Bahaya Penyakit Ini
-
Bahaya! Sering Konsumsi Minuman Manis Picu Obesitas, Ini Faktanya
-
Mitos atau Fakta: Anak Gemuk Berarti Sehat? Ahli Gizi Beri Penjelasan
-
Dokter Ungkap Cara Diet Anak yang Obesitas Tidak Bisa Disamakan dengan Orang Dewasa, Yang Tepat Gimana?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang