Peneliti dari Universitas Brawijaya Malang, menemukan fakta tempe dan oncom sangat bermanfaat bagi kesehatan pembuluh darah manusia, khususnya untuk kasus trombosis atau kematian mendadak akibat penyumbatan pembuluh darah.
"Penyumbatan pembuluh darah tersebut diakibatkan dari respons alami tubuh, yaitu pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah vena bagian dalam dan pembuluh darah arteri," kata Rani Susanti, salah seorang peneliti manfaat tempe dan oncom untuk terapi trombosis di Malang, Jawa Timur.
Rani melakukan penelitiannya bersama empat mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unibraw Malang, yakni Clara Artha Febriana, Raehana Saria G, Khusnul Khotimah dan Sita Nuryanti. Kelima mahasiswa itu dibimbing Dr Aji Sutrisno melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) DIKTI 2015.
Rani mengatakan oncom dan tempe, makanan berbasis kedelai fermentasi yang memiliki aktivitas fibrinolitik sehingga efektif menangkal penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu pembunuh terbesar saat ini.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan ini mengandung enzim fibrinolitik protease, yang bekerja memecah bekuan darah yang bisa memicu serangan jantung dan stroke.
Hanya saja, suhu yang terlalu tinggi pada proses pengolahan bisa menyebabkan enzim tersebut mengalami denaturasi atau kerusakan. Sementara pada suhu yang terlalu rendah, tempe maupun oncom belum cukup matang untuk bisa dikonsumsi dengan aman.
Melalui serangkaian percobaan, akhirnya didapatkan bahwa suhu yang tepat untuk memasak tempe dan oncom adalah antara 60-80 derajat celcius. Hasil pengamatan menunjukkan adanya aktivitas enzim fibrinolitik protease pada suhu tersebut, ditandai dengan zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik.
Tempe dan oncom dipilih sebagai bahan penelitian, karena kedua makanan ini cukup populer dan mudah ditemukan.
"Nah kenapa kita nggak mengeksplor yang ada di tempat kita? Sebelumnya, memang ada penelitian yang menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik pada makanan tradisional Jepang berbasis kedelai, yaitu nato," katanya.
Rani menjelaskan, dari uji blood clot degradation menunjukkan adanya aktivitas fibrinolitik protease pada suhu 60-80 derajat celcius. Ini ditandai dengan adanya degradasi darah yakni adanya zona bening pada uji proteolitik dan fibrinolitik yang menunjukkan adanya aktivitas protease dari enzim, serta didapat berat molekul pada proses elektroforesis dan zimografi yaitu 30 kDa.
"Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi output kepada masyarakat mengenai cara pengolahan terbaik agar manfaat dari enzim fibrinolitik protease yang terdapat dalam produk oncom dan tempe dapat bekerja dengan baik," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
-
Gibran Belanja Tempe ke Pasar, Pedagang Ngadu Minta Rekening Jangan Diblokir
-
Tempe Dibagi Lima, Sambal Direbutin: Cerita di Balik Nasi Hangat Pesantren
-
Serangan Jantung Jadi Penyebab Terbanyak Kematian Jemaah Haji RI di Tanah Suci
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional