Suara.com - Kanker kulit kini menjadi salah satu penyakit yang begitu dikhawatirkan, terutama di musim kemarau yang sedang melanda sebagian besar kawasan Indonesia saat ini.
Salah satu gejala yang menggambarkan adanya kanker kulit adalah bintik hitam yang menyerupai tahi lalat. Seringkali gejala ini tak disadari sehingga membuat penanganannya menjadi terlambat.
Peneliti pun akhirnya mengidentifikasi peran protein dalam pengembangan bintik hitam menyerupai tahi lalat yang bisa bertranformasi menjadi sebuah kanker ganas.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tim dari University of Pennsylvania disebutkan bahwa antara kanker kulit dan tahi lalat sama-sama berasal dari sel melanosit yang menghasilkan melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit.
Normalnya, sel-sel kulit berkembang dengan teratur dan dapat dikontrol. Sel yang baru akan tumbuh, sedangkan sel lama akan mati. Tetapi, ketika beberapa sel mengalami kerusakan DNA, pertumbuhan sel menjadi tak terkendali dan dapat membentuk sel kanker.
DNA yang dikenal dengan sebutan BRAF ini jika bermutasi akan menstimulasi produksi tumor dan mengusir molekul protein P15 sehingga merangsang pertumbuhan sel kanker melanoma.
"Ketika sel kehilangan protein P15 maka sejak itu tahi lalat bertransformasi menjadi kanker kulit," ujar pemimpin peneliti Todd Ridky.
Untuk mendapatkan temuan ini peneliti menganalisis sel tahi lalat pasien dan membandingkannya dengan melanosit dari kulit normal. Hasilnya, melanosit pada tahi lalat ternyata mengandung 140 kali lebih banyak protein P15 dibanding pada kulit normal.
"Ketika protein P15 pada tahi lalat berkurang, maka potensi munculnya kanker melanoma semakin tinggi," imbuhnya. (Zeenews)
Tag
Berita Terkait
-
Misteri Tahi Lalat: Bintik Kulit yang Dikaitkan dengan Serangga dan Nasib
-
Coba Pikir Lagi, Proses Menghilangkan Tahi Lalat Ternyata Gak Gampang: Ini Tahapannya
-
Ingin Menghilangkan Tahi Lalat di Wajah seperti Ayu Ting Ting, Berapa Biaya yang Dibutuhkan?
-
Hilangkan Tahi Lalat di Wajah, Ayu Ting Ting Diwanti-wanti Supaya Tak Ikutan Oplas
-
Nagita Slavina Pamer Foto Lily dengan Kepala Botak: Ternyata Ada Banyak Tahi Lalatnya, Apa Artinya?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025