Suara.com - Banyak orang tua merasa dunianya runtuh, ketika mengetahui anaknya divonis autis. Tapi, jika mau berpikir positif selalu ada hikmah di balik semua kejadian.
Itu juga yang terungkap dalam penelitian terkini yang dilakukan beberapa psikolog dari University of East Anglia (UEA) dan University of Stirling. Penelitian itu menunjukkan, anak berkebutuhan khusus atau autisme ternyata lebih kreatif dibanding anak normal. Ide yang keluar dari pikiran mereka bahkan sering tak pernah dipikirkan oleh orang normal.
Karena itu, peneliti dari Universitas Norflok, Dr Martin Doherty, potensi anak berkebutuhan khusus sebaiknya tak dipandang sebelah mata.
"Anak dengan autisme memiliki potensi yang bisa dikembangkan sehingga menjadi solusi bagi suatu permasalahan," ujar Doherty.
Untuk mendapatkan temuan ini, peneliti menganalisis data dari 312 anak berkebutuhan khusus. Mereka juga diminta menyelesaikan kuesioner secara online untuk mengukur tingkat autisme yang disandang lalu membandingkannya dengan skor tes kreativitas.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Autism and Developmental Disorders ini menunjukkan bahwa rata-rata anak berkebutuhan khusus menyimpan ide kreatif yang khas satu sama lain.
Doherty mencontohkan, beberapa anak berkebutuhan khusus kini telah menjadi sosok terkenal yang menginspirasi melalui karya-karyanya seperti arsitek Inggris Stephen Wiltshire dan penulis Temple Grandin.
Melalui temuan ini peneliti berharap bahwa stigma negatif terhadap anak berkebutuhan khusus bisa perlahan dihilangkan. Karena dengan penangan yang tepat, anak dengan autisme juga bisa menghasilkan ide-ide fantastis lagi inspiratif. (timesofIndia.com)
Tag
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Mewah, Ini 7 Kunci Utama Rumah yang Ideal untuk Anak
-
Resmi Cerai Secara Verstek, Raisa dan Hamish Daud Sepakati Co-Parenting
-
Keterlibatan Ayah dalam Pola Asuh Anak Pengaruhi Nasib Negara, Seserius Itu?
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Hati-hati! Tanpa Disadari, Orang Tua Bisa jadi Pelaku Bullying bagi Anak
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental